Pagi ini, suasana di ruang Petruk bawah sudah mulai ramai dengan ocehan anak-anak Salam. Mereka berkumpul untuk menjadi peserta dari demo masak beberapa presenter yang mempresentasikan tentang riset masak-memasak. Salah satu dari presenter tersebut bernama Febe, murid kelas 8 SMP Sanggar Anak Alam. pada semester ini ia memfokuskan minat belajarnya pada segala racikan minuman kafe. Hal tersebut dikarenakan keluarganya memiliki kafe pribadi yang bernama “Rumah Anugrah”, terletak di daerah Brebah, Kota Sleman. Ia menjadi salah satu barista di kafe milik keluarganya. Namun, dari berbagai macam minuman yang tersedia, ia memilih es krim sebagai hal yang menarik baginya, dan ingin menjual hasil es krim buatannya di kafenya tersebut. Pilihan jenis es krim yang ingin diketahuinya lebih lanjut jatuh kepada es krim affogato.
Affogato sendiri adalah perpaduan es krim gelato yang dilumuri oleh espresso. Biasanya, es krim yang dipilih merupakan rasa vanilla karena memiliki sifat netral yang mampu menyatukan rasa creamy dari es krim serta pahit, citrus dan gurih dari espresso. Affogato berasal dari Italia, dan dibandingkan sebagai minuman, Affogato justru dikategorikan sebagai dessert, loh. Kata Affogato sendiri berarti ‘tenggelam’ atau ‘ditenggelamkan’.
Selama riset, Febe sudah berhasil membuat berbagai macam es krim. Seperti es krim strawberry dan jagung. Bahkan seingatku, Febe juga pernah menjual es krim berbahan dasar sayur hasil risetnya di semester sebelumnya. Selama prosesnya, Febe melakukan wawancara dan konsultasi dengan narasumber. Tetapi banyak praktik yang ia kembangkan sendiri.
Di resepnya, Febe menggunakan campuran bubuk kopi robusta 70% dan arabika 30% agar menghasilkan rasa yang asam dan pahit. Bubuk kopi tersebut ditimbang dengan berat 10 gram. Setelah itu, bubuk kopi dicampurkan dengan air panas dan diseduh menggunakan alat bernama moka pot. Moka pot lalu ditumpangkan di atas kompor dengan api kecil dan ditunggu selama beberapa menit sampai kemudian air kopi berwarna hitam yang kental akan mengucur melalui lubang bagian atas pada moka pot. Namun jika tidak memiliki moka pot, sebagai gantinya bisa menyeduh kopi dengan cara biasa, baru kemudian menyaringnya menggunakan kertas filter. Yang terpenting adalah jangan sampai ada ampas kopi yang terbawa. Teman-teman yang mengikuti demo Febe pun membantu Febe untuk menyeduh kopi.
Langkah selanjutnya adalah membuat adonan es krim. Caranya adalah dengan menuangkan 1000 gram whip cream cair ke dalam baskom, dan mengaduknya menggunakan mixer sampai adonan menjadi ringan dan kental tak berjejak. Ciri-ciri adonan yang sudah nge-set tersebut adalah jika mixer diangkat, adonan yang menempel di mixer tidak akan jatuh.
Dalam proses ini, banyak teman-teman yang membantu melakukan proses mixer sambil sesekali Febe turun tangan membantu. Jika dilihat, kebanyakan yang tertarik melihat demo ini adalah siswa KB, TA dan SD. Mungkin karena bersangkutan dengan “es krim” ya.
Setelah proses menggunakan mixer selesai, langkah selanjutnya adalah menambahkan vanilli sebanyak satu sendok makan ke dalam adonan, lalu mengaduknya. Jika dirasa kurang manis, susu kental manis bisa menjadi tambahannya.
Terakhir, adonan ditaruh ke dalam wadah dan ditimbang 75 gram untuk satu peserta, untuk kemudian dibekukan di dalam freezer. Tak lupa, Febe juga membagikan satu kantuk plastik klip kecil yang berisi seduhan kopi kental untuk melumuri es krim tadi agar ia bisa disebut sebagai “affogato”. Duh, ngiler ya..
Kegiatan diakhiri dengan berfoto bersama. Dari situ kita bisa menangkap bahwa kita bisa saling belajar dari riset teman. Selain itu juga mendapat pengalaman dan pengetahuan baru yang nantinya bisa kita praktikkan.
Sup buatan Nafa
Nafa, siswi SMA kelas 11 Sanggar Anak Alam hari ini melakukan demo memasak sup. Namun sup itu tidak hanya ia buat untuk keperluan presentasinya, tetapi ia memasaknya untuk makan siang para panitia bulan presentasi Semarak Sinau. Oleh karena itu, sup tersebut dibuat dalam porsi besar.
Nafa mulai memasak sup dengan dibantu oleh teman-teman yang lain. Pertama-tama dengan memotong-motong sayur-sayuran. Kemudian dilanjutkan dengan mencincang bumbu seperti bawang putih, pala dan mengulek merica. Sembari memotong bahan-bahan, Nafa juga merebus air untuk membuat kuah supnya. Setelah mendidih, bawang putih cincang dan bumbu yang sudah dihaluskan tadi dimasukkan ke dalam kuah.
Setelah itu, sayur-sayuran dimasukkan berdasarkan jenis-jenisnya, yang diawali oleh sayuran yang paling keras. Itu dikarenakan sayuran yang keras membutuhkan lebih banyak waktu untuk empuk. Jadi Nafa memasukkan sayuran yang paling keras secara bertahap. Yang pertama kentang, disusul wortel, lalu bunga kol, berikutnya brokoli dan kubis, dan sebagai tambahan yaitu potongan ayam dan bakso, serta daun bawang. Lalu bumbu-bumbu dapur seperti garam, gula, kaldu dan lada bubuk turut dimasukkan. Setelah jadi, diberi taburan bawang goreng di atasnya.
Selama riset, Nafa sudah berhasil praktik sebanyak dua kali. Ia juga sudah mencoba bermacam masakan lain, seperti opor, ayam karage, buncis, kangkung dan lotek. Sup yang telah dibuat oleh Nafa kemudian dimakan bersama-sama dengan nasi hangat dan tempe goreng. []

Siswi SALAM Kelas 9
Leave a Reply