Blog

Menggali Lebih Dalam Tentang Rempah dan Empon-Empon Melalui Makan Siang Bersama

Makan siang bersama keluarga Logan, Cikal, dan Shalom tidak hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi momen berharga yang membentuk kenangan yang indah bagi anak-anak. Saat menikmati hidangan nasi uduk komplit yang lezat, kita merasakan hangatnya kebersamaan dan kebahagiaan di antara kita. Harapan kita adalah bahwa momen seperti ini akan menjadi tabungan memori yang berharga bagi anak-anak, mengukir senyum di wajah mereka di kemudian hari.

Perjalanan ini tidak hanya berhenti pada kenikmatan kuliner semata, tetapi juga menjadi sebuah kesempatan pembelajaran yang berharga. Di sekolah, anak-anak kita diajak untuk mengingat kembali nama-nama rempah dan empon-empon yang kita jumpai di rumah rempah. Dengan semangat yang penuh, mereka menuliskan nama-nama tersebut di papan tulis, mengekspresikan antusiasme mereka dalam menggali pengetahuan baru.

Namun, dalam proses ini, kita menyadari bahwa pengetahuan kita tentang rempah dan empon-empon masih sangat terbatas. Meskipun kita mengenal nama-nama, aroma, dan bentuknya, namun kita belum memahami secara mendalam tentang fungsi dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Diskusi bersama yang mengikuti menyoroti kekurangan pengetahuan ini. Kita merasa terdorong untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang rempah dan empon-empon tersebut.

Keterbatasan pengetahuan kita adalah sebuah panggilan untuk belajar lebih banyak lagi. Kita sadar akan pentingnya memahami tidak hanya aspek-aspek fisik dari rempah, tetapi juga manfaat kesehatan dan kegunaan lainnya yang terkandung di dalamnya. Inilah awal dari perjalanan pengetahuan yang mendalam dan pemahaman yang lebih luas tentang rempah dan empon-empon, yang akan memberikan manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari kita.

Kami berkomitmen untuk menjadikan setiap kesempatan, seperti makan siang bersama, sebagai momen untuk belajar dan menggali pengetahuan baru. Melalui proses ini, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri dengan pengetahuan yang lebih dalam, tetapi juga membentuk ikatan yang lebih kuat dalam keluarga, serta memperkaya pengalaman pembelajaran anak-anak kita di sekolah. Makan siang bersama keluarga Logan, Cikal, dan Shalom bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang memupuk semangat pengetahuan dan kebersamaan yang tak ternilai harganya.

Setelah sepakat untuk mencari tahu lebih lanjut tentang rempah dan empon-empon, akhir pekan menjadi waktu yang dijadwalkan untuk anak-anak memulai penelitian mereka. Setiap anak diberi tugas untuk memilih satu bahan dan mencari informasi tentang fungsi dan kegunaannya. Mereka diberi kebebasan untuk bertanya kepada orang-orang yang lebih berpengalaman seperti simbah, pakde, bude, om, tante, atau mencari informasi melalui sumber online seperti Google jika mereka tidak dapat menemukan narasumber langsung.

Ketika hari Senin tiba, anak-anak bersiap untuk berbagi hasil temuan mereka. Beberapa dari mereka menceritakan bahwa mereka bertanya kepada anggota keluarga terdekat, seperti nenek atau ibu mereka, sementara yang lain mencari jawaban mereka melalui mesin pencari online. Namun, yang paling menarik adalah cerita dari Rania, yang memilih untuk bertanya kepada bakul jamu langganan di Pasar.

Shalom, dengan wajah penuh kegembiraan, menceritakan kejadian lucu yang dialaminya saat bertanya kepada Uti (Eyang putri). Shalom sebenarnya ingin mencari tahu tentang kegunaan kayu manis, tetapi Uti salah dengar (karena memang sudah kurang pendengarannya) dan malah menjelaskan bahwa kegunaan payung, yakni untuk melindungi dari hujan. Cerita ini mengundang gelak tawa teman-teman di kelas 3 SD SALAM, menyatukan mereka dalam momen keceriaan..

Pada sesi berikutnya, anak-anak bergantian membacakan hasil pencarian mereka yang sudah mereka tulis di rumah. Dengan semangat dan antusiasme, mereka berbagi pengetahuan yang mereka dapatkan, mengungkapkan beragam informasi yang menarik tentang rempah dan empon-empon yang mereka teliti. Proses ini tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga memperkuat keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri mereka dalam berbagi pengetahuan dengan orang lain.

Dalam perjalanan mencari tahu ini, anak-anak belajar tidak hanya dari sumber-sumber tradisional di sekitar mereka, tetapi juga dari pengalaman lucu dan tak terduga yang mereka alami. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Dengan semangat penasaran yang terus menyala, anak-anak Logan, Cikal, dan Shalom siap untuk terus menjelajahi dunia pengetahuan yang tak terbatas.

Setelah anak-anak menempelkan hasil tulisan mereka tentang fungsi dan kegunaan rempah dan empon-empon di kertas plano, proses pembelajaran berlanjut dengan memungkinkan teman-teman mereka untuk membaca tulisan tersebut. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk saling belajar dan memahami berbagai manfaat yang terkandung dalam rempah dan empon-empon.

Setelah mengetahui lebih banyak tentang berbagai khasiat, anak-anak diajak untuk merancang dan membuat minuman dengan memanfaatkan manfaat yang mereka pilih. Untuk memulai, mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok diberi kebebasan untuk berdiskusi tentang minuman apa yang akan mereka buat, bahan-bahan apa yang akan digunakan, serta manfaatnya bagi tubuh.

Setiap kelompok ditugaskan untuk mencatat nama-nama anggota kelompok, bahan-bahan yang dipilih beserta manfaatnya, dan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat minuman tersebut. Mereka juga membagi tugas dalam mengumpulkan bahan dan alat yang diperlukan.

Setelah diskusi, setiap kelompok kemudian mempresentasikan rencana mereka kepada keluarga. Mereka menjelaskan dengan antusiasme tentang minuman yang akan mereka buat, bahan-bahan yang dipilih, serta manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya. Setiap kelompok juga memberi nama kreatif untuk minuman hasil karyanya.

Proses ini tidak hanya mengajarkan anak-anak tentang kolaborasi dan perencanaan yang baik dalam sebuah kegiatan, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang khasiat alami dari rempah dan empon-empon. Selain itu, juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengasah keterampilan komunikasi dan kerja tim.

Setiap kelompok bersiap untuk mewujudkan ide-ide kreatif mereka menjadi minuman yang sehat dan bermanfaat. Ini adalah langkah selanjutnya dalam perjalanan mereka untuk menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang dunia rempah dan empon-empon, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Hari berikutnya adalah saat yang dinantikan untuk mewujudkan kreasi minuman dari tiap kelompok. Anak-anak dengan antusias mengumpulkan alat dan bahan yang telah mereka siapkan sebelumnya. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat, siap untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi minuman yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.

Namun, dalam prosesnya, ada salah satu anak yang belum datang, padahal bahan yang dia bawa sangat dibutuhkan untuk resep minuman kelompoknya. Tanpa ragu-ragu, kelompok lain dengan tulus membantu dengan memberikan bahan yang ada kepada kelompok yang membutuhkan. Semangat gotong royong dan kerja sama terlihat jelas di antara mereka, di mana kepentingan bersama menjadi prioritas utama.

Dengan bahan yang lengkap, anak-anak mulai bekerja. Mereka dengan teliti mengupas, mencuci, dan merebus bahan-bahan tersebut sesuai dengan resep yang mereka rancang bersama. Setiap langkah dilakukan dengan penuh perhatian dan kehati-hatian, dengan tujuan untuk menghasilkan minuman yang segar dan bermanfaat.

Meskipun mungkin ada beberapa tantangan yang muncul di sepanjang prosesnya, seperti ketidakhadiran salah satu anggota kelompok, anak-anak tetap bersemangat dan tetap fokus pada tujuan akhir mereka: menciptakan minuman sehat dan bermanfaat. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain, menjadikan hari itu sebagai bukti nyata dari kekuatan kolaborasi dan kerja tim.

Saat minuman selesai disajikan, rasa kebanggaan dan kegembiraan terpancar di wajah anak-anak. Mereka melihat hasil dari kerja keras dan kerja sama mereka, dan merasa puas karena telah berhasil menciptakan minuman yang bermanfaat bagi tubuh. Hari itu bukan hanya tentang membuat minuman, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat, belajar tentang kerja tim, dan menghargai pentingnya gotong royong dalam mencapai tujuan bersama.

Ketika fasilitator kelas lain ikut nimbrung mencicipi minuman kreatif dari tiap kelompok, mereka pun tak kalah terkesan dengan kelezatan dan khasiat yang ditawarkan.

“Wah, minumannya enak, khasiatnya apa ini?” tanya salah satu fasilitator.

“Meningkatkan daya tahan tubuh, Bu!” jawab salah satu anak.

“Menghangatkan tubuh, Bu!” seru anak lainnya.

“Meredakan batuk!” tambah yang lain.

“Menyembuhkan sariawan!” sambung anak yang lain lagi.

Hari itu, kita menikmati hidangan siang dengan minuman kreasi sendiri yang tidak hanya lezat tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tiap kelompok dengan penuh kegembiraan saling bertukar hasil karyanya, menambah keceriaan suasana.

Namun, Ino mendekati fasilitator dengan ekspresi ragu di wajahnya.

“Bu, aku ora mimik jamune ya!” ucapnya.

“La, ngapa?” tanya fasilitator dengan penuh rasa ingin tahu.

“Aku emoh bu… jamu ki pait!” jawab Ino dengan jujur.

“Fiyuh, dicipi sithik wae, pait po ora sik digawe iki!” ujar fasilitator dengan candaan.

“Tapi sithik wae lo!” sahut Ino.

“Iya…”

“We… ora pait bu, enak! Nambah ya!” seru Ino sambil tertawa.

Perbincangan ringan ini menambah keceriaan suasana dan menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak hanya tentang menciptakan sesuatu yang bermanfaat, tetapi juga tentang mengeksplorasi dan menerima pengalaman baru dengan penuh keberanian dan keceriaan. Dalam kebersamaan ini, kita belajar tidak hanya dari keberhasilan, tetapi juga dari kesalahan dan keunikan masing-masing individu. []

*** Diolah dari catatan fasilitator  kls 3 SD (SALAM)Sanggar Anak Alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *