Sebuah pertanyaan mendasar yang sering kali muncul dalam dunia ekonomi adalah, “Memangnya, SEHARUSNYA kisaran harga cabai merah itu—dari berapa sampai berapa—SEBENARNYA?” Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi saat kita mencoba menjawabnya, kita merasakan betapa kompleksnya masalah ini.
Pertanyaan ini tentunya bisa digunakan untuk menggambarkan pertanyaan yang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dijawab. Ada beberapa alasan mengapa pertanyaan ini begitu sulit:
- Tidak ada yang Sanggup Menjawab: Pertanyaan ini tidak dapat dijawab oleh siapapun secara pasti. Kita tidak bisa dengan tegas menentukan kisaran harga cabai merah tanpa berbagai variabel yang terus berubah.
- Pertanyaan untuk menggambarkan sesuatu yang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dijawab atau dicapai: Merujuk kepada pertanyaan atau masalah yang sangat kompleks atau rumit sehingga sulit bagi seseorang untuk menemukan jawaban atau solusi yang jelas. Dalam konteks yang digunakan untuk menggambarkan kompleksitas dan tantangan dalam menjawab pertanyaan tentang kisaran harga cabai merah yang sebenarnya, yang sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dijawab dengan pasti.
- Mendekati Jawaban: Bahkan jika kita berusaha menjawabnya, kita akan terjebak dalam kecileupeungan. Mengira bahwa kita bisa dengan mudah menetapkan kisaran harga yang tepat adalah ilusi.
- Variabilitas yang Kompleks: Kisaran harga cabai merah tidak dapat ditetapkan dengan mudah karena faktor-faktor seperti cuaca, pasokan dan permintaan, serta berbagai aspek ekonomi lainnya terus berubah. Kisaran ini bukanlah sesuatu yang statis.
Dalam dunia ekonomi, kita sering mencoba mengukur ekonomi komoditas pertanian seperti cabai merah. Namun, kita tidak memiliki komponen dari alat ukur atau instrumen yang biasanya digunakan untuk menampilkan atau mengukur suatu parameter atau variabel tertentu—Piringan gauge ini sering kali berupa cakram atau lingkaran yang memiliki angka-angka atau tanda yang mencerminkan nilai-nilai atau skala tertentu.
Contoh yang paling umum dari piringan gauge adalah speedometer pada mobil. Pada speedometer, Anda akan melihat piringan yang memiliki angka-angka yang mencantumkan kecepatan dalam satuan kilometer per jam atau mil per jam. Jarum penunjuk yang bergerak di sepanjang piringan ini akan menunjukkan kecepatan saat kendaraan bergerak.
Piringan gauge tidak hanya digunakan pada speedometer, tetapi juga dapat digunakan pada berbagai jenis instrumen pengukuran lainnya, seperti manometer untuk mengukur tekanan, termometer untuk mengukur suhu, atau ampermeter untuk mengukur arus listrik, dan banyak lagi.
Piringan gauge adalah bagian penting dari instrumen pengukuran karena mereka memberikan konteks dan latar belakang yang memungkinkan kita untuk memahami nilai-nilai yang diukur oleh instrumen tersebut. Mereka menciptakan skala atau kisaran nilai yang membantu kita dalam menginterpretasikan data yang diberikan oleh instrumen tersebut.
“piringan gauge” yang mencantumkan kisaran nilai atau parameter-parameter model yang diperlukan untuk mengukurnya. Kami mencatat fluktuasi harga cabai merah, tetapi kami tidak memiliki latar belakang yang memungkinkan fluktuasi ini menjadi bermakna.
F.A. Hayek dalam artikelnya “The Use of Knowledge in Society” menyatakan bahwa masalah ekonomi masyarakat adalah masalah adaptasi cepat terhadap perubahan situasi yang spesifik pada waktu dan tempat tertentu. Oleh karena itu, keputusan akhir harus diberikan kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang situasi ini.
Namun, “orang di lapangan” tidak dapat membuat keputusan hanya berdasarkan pengetahuan mereka sendiri. Mereka memerlukan informasi tambahan yang dapat membantu mereka dalam konteks sistem ekonomi yang lebih besar.
Dalam analogi speedometer pada mobil, “jarum” yang bergerak adalah data yang harus dihubungkan dengan “piringan” yang mencantumkan kisaran nilai yang mungkin. Piringan ini adalah parameter-parameter model yang diperlukan untuk memberi makna pada data. Tanpa parameter-parameter ini, data hanya menjadi angka-angka yang tidak bermakna.
Kasus fluktuasi harga cabai merah adalah contoh nyata dari masalah ini. Kami mencatat perubahan harga, tetapi kami tidak memiliki parameter-model yang memungkinkan kami untuk menginterpretasikannya dengan benar.
Pentingnya memiliki “piringan gauge” yang mencantumkan parameter-parameter model menjadi jelas. Kisaran nilai ini dapat dibangun melalui proses “crowdmodeling” dan “crowdmapping,” di mana banyak orang yang memiliki barang memberikan kutipan harga dan jumlah. Ini bukanlah metode survei biasa, tetapi lebih mirip dengan sensus yang dilakukan oleh orang-orang yang terhubung langsung dengan komoditas tersebut.
Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan “Memangnya, SEHARUSNYA harga cabai itu berapa sih SEBENARNYA?” kita perlu menciptakan latar belakang yang memungkinkan fluktuasi harga cabai merah menjadi bermakna. Ini melibatkan pembuatan parameter-parameter model yang mencantumkan kisaran nilai yang mungkin.
Pada dasarnya, model adalah relasi antara data dan parameter-parameter model. Tanpa parameter-model ini, data tidak dapat memberikan informasi yang berguna. Kita perlu “menangkap” parameter-model ini dari kejadian nyata di pasar dan menggunakannya sebagai latar belakang untuk data kita.
Jadi, pentingnya memiliki “piringan gauge” yang mencantumkan parameter-parameter model tidak bisa diabaikan. Hal ini diperlukan untuk memberi makna pada fluktuasi harga dan untuk menjawab pertanyaan mengenai kisaran harga cabai merah yang sebenarnya.
Dalam dunia yang penuh kompleksitas seperti ekonomi, memahami variabilitas dan memiliki referensi yang jelas adalah kunci untuk mengelola kekacauan. Pertanyaan “Variasi dalam batas-batas apa, dalam batas-batas mana?” menggambarkan pentingnya memiliki parameter-parameter model yang mencantumkan kisaran nilai yang mungkin.
Sebelum kita dapat menjelaskan mengapa data bisa salah, kita harus bisa menjelaskan bagaimana data bisa benar. Tanpa latar belakang yang tepat, data tidak akan bermakna. Itulah mengapa menciptakan parameter-parameter model adalah langkah penting dalam mengejar pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi komoditas pertanian seperti cabai merah.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan “Memangnya, SEHARUSNYA harga cabai itu berapa sih SEBENARNYA?” kita harus bekerja menuju penciptaan piringan gauge yang mencantumkan parameter-parameter model yang diperlukan untuk memberikan makna pada fluktuasi harga. Tanpa itu, kita akan terus terjebak.[]
pembelajar, pejalan sunyi
Leave a Reply