PAMERAN SENI RUPA SALAM
“CA-RA-KA” (CIPTA RASA KARSA)
BAGI seorang Sunardi St, kaitan seni dan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut lulusan Jurusan Seni Murni Minat utama Seni Lukis Fakultas Seni Rupa ISI ini, pendidikan adalah cara seseorang belajar tentang ilmu apapun yang nantinya akan menghadirkan kembali keutuhan terhadap cinta.
Sunardi dalam Pameran CARAKA akan menampilkan karya yang berjudul ”Percakapan”. Karya ini merupakan salah satu karya yang terhitung masih baru, dibuat akhir 2017 lalu.
Karyanya sangat unik dan berbeda yakni menggunakan beberapa material seperti besi, kayu, dan kertas. Dalam karya tersebut Sunardi menjelaskan bahwa karyanya menceritakan tentang sebuah percakapan.
”Sebuah percakapan merupakan hal yang lumrah bagi makhluk hidup, dan tentunya mempunyai nilai masing-masing pada setiap kontek percakapan. Saya memilih mengutarakan percakapan dalam lingkup ruang keluarga, karena disinilah hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan akan dibangun serta diletakkan,” ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 13 Desember 1982 ini.
Pada karya tersebut terdapat beberapa buku serta kuas yang terbentuk dari material besi. Kuas tersebut adalah simbol sebuah pilihan dan kemauan.
”Saya memilih hidup dengan seni ya saya akan tetap disitu,” ujarnya ayah tiga anak yang menggelar solo exhibition Commision work: ”work n Godbless” di kompleks JNM Jogjakarta pada November 2017 – Maret 2018.
Lalu pada simbol buku, dia ingin mengutarakan tentang sebuah konsep yang diabadikan dan pendidikan berbasis industrial (material besi) dan mungkin pendidikan yang salah.
”Pendidikan akan menjadi bumerang jika salah menyampaikan dan menempatkanya,” tutur seniman yang tinggal di Tamantirto, Kasihan, Bantul ini. []
Siswi SMA Eksperimental SALAM
Leave a Reply