Pada Hari Jumat, 19 Januari 2024, suasana ceria terpancar di antara warga kelas 3 SD SALAM (Sanggar anak Alam) ketika mereka berkunjung ke rumah rempah yang dikenal sebagai ‘Yoga Jaya’. Acara ini diselenggarakan atas prakarsa dari kelompok 1 home visit Bulan Januari, yang terdiri dari keluarga Shalom, keluarga Cikal, dan keluarga Logan. Rumah rempah yang menjadi tujuan kunjungan ini terletak di belakang Sasana Hinggil Dwi Abad, sebuah lokasi yang cukup terpencil namun menarik.
Ternyata, rumah rempah ini adalah milik orangtua dari Satriya, seorang siswa kelas 1 SD Sanggar Anak Alam. Kedatangan warga kelas 3 ini tidak hanya sekadar sebagai kunjungan biasa, tetapi juga sebagai upaya untuk lebih memahami kehidupan sehari-hari di sekitar lingkungan sekolah. Dengan tujuan yang jelas, mereka berangkat dengan semangat untuk belajar dan berbagi pengalaman.
Sesampainya di rumah rempah ‘Yoga Jaya’, mereka disambut dengan hangat oleh keluarga pemiliknya. Lingkungan rumah yang ramah dan penuh dengan aroma rempah-rempah segar segera memukau para pengunjung. Mereka diajak untuk melihat proses pengolahan rempah dari awal hingga menjadi produk jadi. Dalam kunjungan tersebut, mereka juga diberi penjelasan mengenai manfaat dan kegunaan berbagai jenis rempah.
Selama kunjungan, suasana akrab tercipta antara warga kelas 3 dan keluarga pemilik rumah rempah. Mereka saling bertukar cerita dan pengalaman, serta bertanya-tanya tentang kehidupan sehari-hari di rumah rempah tersebut. Semua ini memberikan pengalaman yang berharga dan memperkaya pengetahuan mereka tentang keanekaragaman budaya dan tradisi lokal.
Setelah kunjungan selesai, warga kelas 3 meninggalkan rumah rempah ‘Yoga Jaya’ dengan hati penuh inspirasi dan pengetahuan baru. Mereka membawa pulang tidak hanya pengalaman berharga, tetapi juga semangat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kearifan lokal. Acara ini tidak hanya menjadi kunjungan biasa, tetapi juga sebuah perjalanan pembelajaran yang tak terlupakan bagi mereka.
Kunjungan ke rumah rempah ‘Yoga Jaya’ tidak hanya memberikan pengalaman visual tentang berbagai rempah dan empon-empon, tetapi juga melibatkan indera penciuman dan sentuhan anak-anak. Mereka diajak untuk mengenali aroma berbagai rempah dan empon-empon, serta mencoba menebak namanya. Tak heran, sebagian besar anak mengenal nama-nama tersebut, dan beberapa bahkan memberikan komentar yang cerdas, seperti yang dikatakan salah satu anak tentang alasan kedatangan penjajah ke Indonesia.
Setelah memperkenalkan berbagai rempah dan empon-empon, anak-anak diajak untuk terlibat secara langsung dalam proses pengolahan. Mereka belajar mengupas dan memotong empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak. Kemudian, mereka memasukkan hasil potongan tersebut ke dalam oven untuk proses pengawetan, memberikan mereka pengalaman praktis yang berharga dalam pengolahan rempah.
Selanjutnya, anak-anak diajak untuk membuat minuman dari bahan-bahan yang telah mereka siapkan dan bersihkan. Mereka diberi kebebasan untuk memilih bahan-bahan mana yang ingin mereka gunakan. Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok dan diberi tugas untuk menciptakan minuman mereka sendiri. Dengan antusias, mereka memilih tiga hingga empat bahan untuk dicampurkan.
Setelah bahan-bahan dimasukkan ke dalam panci kecil dan direbus selama beberapa menit, mereka menambahkan gula batu untuk memberikan rasa manis. Kemudian, minuman tersebut disaring dan disajikan hangat kepada semua peserta kunjungan. Dalam kehangatan suasana, mereka menikmati hasil karya mereka sendiri dengan penuh kebahagiaan. Tidak lupa, mereka memberikan komentar positif tentang rasanya yang enak.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis dalam pengolahan rempah, tetapi juga memupuk rasa kreativitas dan kebersamaan di antara anak-anak. Mereka belajar tidak hanya tentang bahan-bahan alami yang ada di sekitar mereka, tetapi juga tentang pentingnya bekerja sama dan menghargai hasil karya sendiri. Semua ini menjadi momen berharga yang akan terus mereka kenang dalam perjalanan mereka menuju pemahaman yang lebih dalam tentang keanekaragaman budaya dan alam.
Setelah selesai menikmati kegiatan di rumah rempah ‘Yoga Jaya’, dengan hati penuh rasa terima kasih, kami mengucapkan pamitan kepada keluarga pemilik rumah. Kami menyusun barang bawaan dan membereskan area yang telah kami gunakan dengan rapi. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Pasar Ngasem untuk bersantap siang bersama di Plaza Ngasem. Kami berharap untuk melanjutkan petualangan kami dengan pengalaman yang tak kalah menarik di pasar tradisional tersebut. []
*** Diolah dari dokumen catatan fasilitator Kls 3 SD SALAM
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply