Dalam masyarakat di mana produksi telah mencapai tingkat yang memadai, kehidupan kini hadir sebagai sekumpulan pandangan yang melimpah. Setiap bentuk kehidupan menyajikan dirinya dalam bentuk representasi visual. Namun, pandangan ini bukanlah hanya sekumpulan gambar semata, melainkan interaksi sosial antar manusia yang disampaikan melalui medium visual.
Penggunaan cermin telah ditemukan dalam sejarah manusia, terutama di situs perkuburan di Anatolia pada permukiman neolitik Catal Huyuk, di Turkey. Sejarah teknologi layar memiliki perjalanan panjang, dimulai dari penggunaan kamera sederhana untuk fotografi. Fotografi adalah hasil gambar diam, dan perkembangan dari kamera sederhana ini mendorong kemunculan berbagai jenis kamera, bahkan inovasinya berlanjut pesat hingga kamera mampu merekam gambar yang bergerak.
Inovasi dalam bidang kamera semakin maju ketika Thomas Alva Edison mengembangkan kamera biasa menjadi alat yang mampu merekam gambar bergerak pada tahun 1888. Ini membuka jalan bagi kemampuan merekam objek yang bergerak dengan dinamis. Inilah awal dari era baru dalam budaya visual, yakni sinematografi. Era ini ditandai dengan diciptakannya film dokumenter pendek oleh Lumière Bersaudara. Film ini, berjudul “Workers Leaving the Lumière’s Factory,” diputar di Boulevard des Capucines, Paris, Prancis, pada tanggal 28 Desember 1895, dan ditetapkan sebagai awal mula sinematografi.
Seorang penemu dan insinyur bernama John Logie Baird (1888-1946), yang lahir di Helensburgh, Skotlandia, mulai melakukan eksperimen dengan televisi pada tahun 1922. Ia mengeluarkan paten televisi pertamanya pada tahun 1923 dan berhasil memancarkan gambar bergerak di London pada tahun 1925. Ini merupakan tonggak awal dalam perkembangan televisi. Pada tahun 1928, Baird menjual televisi komersial pertama di Britania Raya dalam bentuk penerima radio yang dilengkapi dengan layar gambar berukuran kecil.
Kemudian, pada tahun 1948, penemuan transistor memiliki dampak besar terhadap perkembangan komputer. Transistor menggantikan tabung hampa udara (vacuum tube) dalam perangkat seperti televisi, radio, dan komputer, mengakibatkan perangkat-perangkat ini menjadi jauh lebih kompak.
Salah satu contoh signifikan dari komputer pada era ini adalah Komputer IBM 1401, yang banyak digunakan dalam berbagai industri. Pada tahun 1965, hampir semua perusahaan besar di Amerika Serikat menggunakan komputer generasi ini untuk memproses informasi keuangan. Monitor komputer terus berkembang dari teknologi tabung sinar katoda (Cathode Ray Tube/CRT) hingga tampilan berbasis Liquid Crystal Display (LCD). Teknologi LCD ini menjadi dasar bagi monitor komputer, televisi, kamera, dan layar pertunjukan.
Saat ini, kita telah mengenal teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) untuk layar. OLED berbeda dari LCD karena menggunakan senyawa elektroluminens yang menghasilkan cahaya sebagai respons terhadap arus listrik.
Konsep pendidikan tentang pemikiran algoritmik, kemudahan pengeditan, dan sebagainya dalam lingkungan yang portabel dan dapat diakses oleh siapa saja, memiliki manfaat pedagogis yang tak terbantahkan. Faktor-faktor seperti dimensi, daya, dan bobot berasal dari teknologi saat ini, terutama dalam bidang elektronik. Pengetahuan tentang perangkat lunak, filosofi desain bahasa, dan ide antarmuka pengguna telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Tiga tren utama saat ini adalah layar datar berdaya rendah (meskipun belum sepenuhnya terwujud, tampaknya sangat mungkin), kemampuan mesin 8K untuk beroperasi “mandiri” dalam banyak hal (meskipun masih dalam tahap simulasi), dan aspek harga.
“Dynabook” adalah konsep “manipulator informasi pribadi yang dapat dibawa” yang diusulkan oleh Alan Key di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972 dalam makalahnya berjudul “A Personal Computer for Children of All Ages.” Istilah “laptop” mulai mendapatkan perhatian serius di antara produsen dan desainer komputer pada awal tahun 1970-an, mengacu pada komputer pribadi yang ringkas, portabel, dan mudah dibawa ke mana-mana. Pada tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola memperkenalkan konsep komunikator portabel yang fleksibel, menjadi prakarsa bagi lahirnya smartphone seperti yang kita kenal sekarang untuk berkomunikasi dan mengakses internet dalam dunia maya. Teknologi ini terus berkembang, melahirkan perangkat seperti “phablet” (phone-tablet) dan tablet, yang semuanya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. []
pembelajar, pejalan sunyi
Leave a Reply