karya anak salam

9 Tahun Bukanlah Perjalanan Yang Singkat

Nama aku Nara. Tak terasa, sudah 9 tahun petualanganku di Sanggar Anak Alam. 9 tahun bukanlah waktu yang singkat, banyak sekali yang terjadi di SALAM. Pertama kali aku memulai petualanganku itu tahun 2016. Saat itu aku masih berumur 4 tahun, aku masuk ke Kelompok Bermain, atau KB. Tak banyak hal yang bisa aku ingat saat itu. Aku berangkat pagi-pagi, sampai di sana temanku dan fasi belum datang, aku masuk ke ruang yang biasa kami pakai untuk bermain dan belajar. Di dalam ruangan itu hanya ada teman kelasku, ia belum mandi dan sedang menonton TV sembari melahap sarapannya pagi itu. Ah nostalgia rasanya, biasanya sambil menunggu temanku itu aku duduk disampingnya dan ikut menonton TV, saat temanku ini sedang mandi, aku lanjut menonton TV. Saat Bu Panca tiba, usai sudah acara menonton TV itu, aku akan pergi keluar dan mencari ikan cetul di selokan depan ruangan belajar kami itu. Lalu saat teman-teman ku yang lainnya sudah sampai, kami pun masuk kedalam ruangan itu. Kami menggambar, bermain balok kayu, juga tak jarang kami juga berpetualang di sekitar sekolah kami itu.

Perjalanan pulang dari Sumedang, setelah live in melalui stasiun KA Bandung

1 tahun pembuka yang baik, aku masuk ke Taman Anak, setelah 1 tahun di KB. TA itu sangaaatt menyengkan! Banyak sekali yang terjadi di TA, banyak pengalaman yang berkesan di TA, belajar main egrang, ke kantor pemadam kebakaran main air lalu papaku lupa membawakan celana ganti untukku (untung temanku membawa 2 celana), camping! Ada satu cerita menariku saat camping. Malam itu, aku dan beberapa teman perempuanku bersiap untuk tidur di satu tenda yang sama, lalu aku melihat ada temanku yang menggunakan celana bermotif Hello Kitty, karena sebelum aku camping aku menonton cerita seram tentang Hello Kitty, aku pun menceritakan cerita seram itu kepada temanku yang bercelana hello kitty ini, berniat untuk menakut-nakutinya. Aku tak sendiri, aku bersekongkol dengan salah satu temanku. Aku pun mulai rencana jahat ku itu, aku membuka pembicaraan dengan “Kamu tau ga sih, hello kitty tuh sebenernya tu horror tau. Kenapa hello kitty ga punya mulut tau ga? Karna mulutnya tu dijahit sama ibunya, jadinya dia gapunya mulut” dan temanku yang bersekongkol dengan ku ini menimpali dengan “iya, katanya nanti yang ada hello kittynya itu bakal disamperin, trus diculik. Hii takutt”. Dan yap, itu cukup untuk menakut-nakuti temanku yang bercelana hello kitty ini, ia ketakutan dan pergi dari tenda, dan beralih ke tenda orang tuanya dan tak Kembali ke tenda yang kutiduri sampai pagi tiba.

Akhirnya SD! Kelas 1 SD, kelasku memilih untuk riset menanam bayam. Yaaa, lagi-lagi tak banyak yang bisa aku ingat saat kelas 1.. yang aku ingat, kami mempresentasikan hasil belajar kami dengan drama teater. Kelas 2 SD, pandemi Covid 19 melanda, kamipun belajar dirumah masing-masing. Saat itu kami berkomunikasi lewat Zoom meet, sedih sih kalau inget-inget lagi. Ngobrolnya harus di rumah masing-masing dan melihat wajah teman lewat layar kaca. Naik ke kelas 3, mulai bisa bertemu langsung,namun tetap mengikuti protokol Kesehatan, yaitu: menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan,menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi. Biasanya kelas offline-nya seminggu 2x, itupun biasanya ga nyampe 3 jam (langganan telat). Dan akhirnya! Kelas 4 kita udah full offline! 😀 aku kelas 4 berarti tahun 2022, yaa, walaupun masih menggunakan masker, namun aku tetap bersyukur aku bisa bertemu dengan temna-temanku secara langsung dan berkegiatan seperti semula lagi! Kelas 4 itu seru banget, di kelas 4 semester 1 kami didampingi oleh Bu Wahyu, Bu Arum & Mba Faridha. Kami melakukan banyak hal yang menyenangkan! Dilanjut di semester 2, kami masih dengan Bu Wahyu, Mba Faridha, namun Bu Arum tak lagi di salam, jadi ia digantikan oleh fasi baru, yaitu Mba Hamida. Banyak cerita seru saat kelas 4. Salah satunya adalah Live in akhir kelas, kami pergi live in di Bawen. Kami menginap 3 hari 2 malam disana. Dimana kami menginap? Kami menginap di Panti asuhan yang dikelola oleh orang tua salah satu teman ku. Di Bawen, aku tersadar, bahwa banyak anak-anak yang nasibnya belum tentu seberuntung kita. Di Bawen, aku sangat Bahagia, aku bertemu dengan banyak teman baru! Bawen dan kisahnya. Kenangan bawen akan jadi abadi!

Kelas 5 SD, yaa, aku ga terlalu suka masa-masa ini, karena ada beberapa kejadian yang kurang mengenakkan, yang dimana aku masih merasa bersalah dengan salah satu temanku. Di kelas 5 semester 1 kami didampingi oleh Mba Dian, Bu Erwin, dan Mba Nana. Di kelas 5 semester 2 Mba Nana melanjutkan perjalanannya ditempat lain. Sisa Bu Erwin dan Mba Dian. Akhir kelas 5, sekolah mengadakan camping besar-besaran. Dalam rangka ulang tahun salam juga sih. Camping itu seru, aku terjaga sampai jam 3 pagi untuk mengobrol dengan kakak kelasku yang lulus pada hari itu. Kami mengobrol berlima, just talk about some random things! Lalu kami tidur diluar tenda, karena didalam tenda terlalu sumpek.

Kelas 6, akhirnya. Pada semester 1, kami ditemani oleh Mba Dian, Bu Erwin, & Mba Nisa! Kami kelas 6 semester 1 meriset sekolah. Seru banget, kunjungan ke SMP untuk survei dan menanyakan beberapa pertanyaan. Kami juga saat kunjungan diajak berkeliling sekolah! Aku dan teman temanku tak hanya kunjungan, kami juga merencanakan, membuat pertanyaan, dan lain lain. Akhir kelas 6 semester 1, kelasku memutuskan untuk Mini Live in di Imogiri, tak banyak hal yang kuingat saat di imogiri. Semester 1 ini juga aku berkesempatan untuk menjadi MC atau pembawa acara di Pasar Ekspresi, aku bersyukuurr sekali bisa menjadi MC dan mendapat partner MC yang sangat baik & hebatt!!

Kelas 6 semester 2, aku merasa terbantai oleh pelajarannya. Aku dan teman-teman kelas 6 meriset soal. Kelas 6 semester 2 terasa sangat singkat, kecuali bagian ujiannya (itu terasa sangat lama). Di semester ini, aku belajar dengan giat! Kami meriset tentang mata pelajaran yang akan muncul saat ASPD/Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah. Hanya ASPD? Oh tentu tidak, aku juga terbantai dengan UPK/Ujian Pendidikan Kesetaraan (cmiiw). Yaa, di semester ini aku terbantai dengan banyak hal ya, terbantai dengan ujian, terbantai dengan masalah pertemanan, dan banyak hal lagi ;>.

Namun, banyak juga pengalaman baru! Akhirnya merasakan apa itu “ujian”! akhir semester kami live in di sumedang, lebih tepatnya di desa Cimarga. Melalui perjalanan yang Panjang, mulai dari naik kereta sampai punggung encok, naik angkot dan transit 3x, mabok karena angkotnya ugal-ugalan + goyang-goyang, belum lagi ada drama angkot mundur di tanjakan. Tapi, CIMARGA SESERU ITU!! Kami di cimarga selama seminggu, sudah dengan perjalanan. Di cimarga, aku bertemu dengan teman baru, banyak drama baru, banyak juga kejadian yang membuat hati mungil ku ini tersentuhh! Saat di Cimarga, kami menginap di rumah warga, aku dapat dirumahnya Ibu Ila, Bu Ila dan suami punya 3 anak! Adel, Azzim & Arkana. Serunya, Adel seumuran denganku!! Aku menginap ditempat Ibu Ila ini berdua dengan temanku yang bersenkongkol denganku saat menakut-nakuti teman ku yang bercelana hello kitty saat TA. Aku bersyukur aku menginap di rumah Ibu Ila ini, Ibu Ila ini orangnya saaangaat baaaikkkk!! Aku dan teman serumahku juga akrab dengan ketiga anaknya ibu inii. Adel, Azzim, Arkana, Bu Ila dan suami-nya adalah orang baik yang bersedia rumah ku tinggali. Banyak sekali pengalaman baru di Cimarga! Ingin rasanya kuulang waktu ku saat di Cimarga. I’ll miss Cimarga so bad 🙁  sebelum pulang naik kereta ke jogja, kami sempat jalan-jalan sebentar di bandung karena kereta yang kami naiki untuk ke jogja itu malam. Sayangnya hari itu sedang cuti bersama, museum tutup pada hari itu. Namun tak apa, kami jalan-jalan ke UNPAD dan Braga. Seblak disana rasanya jauh lebih enak dibanding di jogja! Setelah jalan-jalan, kami pun mampir ketoko oleh-oleh, aku tak membeli apa-apa, karna aku sudah di beri kopi khas Cimarga oleh Ibu Ila.

Yaaa, saat aku di Cimarga, aku tersadar. Bahwa untuk mempertahankan sebuah “pertemanan” tak hanya sekedar komunikasi, kita juga harus mengakui keberadaan orang itu, menyayangi orang itu, bisa menerima semuaa kurang dan lebihnya. Cimarga dan memori-nya. Yaa, semester terakhirku terasa singkat. Kebanyakan waktuku kuhabiskan untuk belajar. Namun ini juga terasa sangat mengasyikan

Setelah 9 tahun di SALAM, aku masih kesulitan mencari apa arti “belajar” bagiku. Menurut bundaku, belajar itu “dari tidak tau, jadi tau, dari belum pernah, jadi pernah”. Namun, prosesku di SALAM membantuku untuk bertanya tentang apa saja. Di SALAM, aku berdiskusi, mendengarkan pendapat orang, mengutarakan pendapatku sendiri, dan mengambil keputusan yang baik bersama-sama. Di SALAM, aku juga meriset tentang apa yang ku suka. Aku mengamati, mencari tau, dan mencoba hal-hal baru dari riset itu. Harapanku setelah keluar dari SALAM, aku tetap penasaran tentang apapun, tetap menanyakan apa yang aku tak tau, apa yang aku tak pahami dan tetap berani mengutarakan pendapatku.

Selesai sudah petualanganku di SALAM selama 9 tahun. Banyak suka dan duka yang ku jalani di SALAM. banyak juga pengalaman yang kudapatkan di SALAM, berteman, meriset, mencoba menjadi MC di beberapa acara di SALAM, mendengarkan pendapat orang dan mengutarakan pendapatku, menghargai perbedaan, pergi ketempat yang belum pernahku kunjungi sebelumnya, dan masih banyak lagi! Aku bersyukur bisa berproses di SALAM, aku bisa berteman dengan banyak orang, bertemu dengan banyak orang hebat, dan punya banyak teman yang bisa menerimaku apa adanya.

 Terimakasih semuanya sudah mau berproses bersamaku selama 9 tahun terakhir, see u next time!

Nara, 20 juli, 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *