Blog

DIKTE

dikte/dik·te/ /dikté/ n yang diucapkan atau dibaca keras-keras supaya ditulis orang lain; imla;

— latihan dikte untuk belajar menulis tepat;
— sari dikte yang hanya menuliskan kata-kata yang sulit;
— ulangan dikte untuk mengetahui kecakapan orang menuliskan kata-kata yang sudah dipelajari ejaannya;

didikte televisi

Kalau kita-kita yang mengalami sekolah dizaman old—pasti sering mendengar kata dikte. Dikte itu merupakan metode pembelajaran yang sudah sangat populer dikalangan pendidik. Baik ditingkat perguruan tinggi ataupun di tingkat SD, SMP, SMA. Kegiatan mendikte ini biasanya terjadi pada saat pembelajaran berlangsung dan kebanyakan guru yang membacakan materinya kemudian siswa-siswinya menyalin kebuku masing-masing. Dan salinannya itu sama persis dengan apa yang disampaikan oleh guru. Bisa dibayangkan  bagaimana suasana pembelajaran berlangsung. Sepi, anak hanya mencatat dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh gurunya. Pasti akan cepat merasa bosan. Sekarangpun kita merasakan bagaimana membosankannya ketika kuliah dosennya hanya mendiktekan semua materi-materinya dan matakuliah itu misalkan 3SKS. Wahhh,, kebayang gimana pegelnya tangan hanya mencatat dan mencatat sepanjang jam pelajaran berlangsung.

Bisa dijadikan PR kita bersama bahwa tidak seharusnya guru terus menerus mendiktekan materi yang akan diajarkannya kepada siswa. Karena pada dasarnya mendikte itu merupakan kegiatan pembelajaran menyimak yang paling sederhana. Dan yang didapatkan siswa pada kegiatan ini adalah siswa hanya bisa melatih keterampilan menulisnya saja.

Karikatur by: Novitasari

Mendikte tidak salah, tetapi alangkah lebih baiknya disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Ketika siswa sudah mengeluh, Bu.. tangannya pegel nulis mulu. Kita sebagai seorang pendidik apa harus memaksakan siswanya tetap menulis?? Sungguh sangat tersiksa anak didik kita nanti jika tetap memaksakan kehendak kita sendiri. Masih banyak ko metode-metode yang  jauh lebih menarik dan bisa membuat pembelajaran itu lebih bermakna. Misalnya, ketika pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menyimak. Selain mendikte ada teknik yang lebih menarik dan menyenangkan. Bisa dengan cara simak – ulang – ucap. Dari teknik ini bisa lebih melatih siswa untuk melafalkan kata-kata dengan tepat . Dan masih banyak teknik-teknik yang jauh lebih menarik lagi.

Nahh,, teman.. kita sebagai calon guru sudah selayaknya memperbaiki semua metode dan teknik-teknik yang akan kita sampaikan kepada anak didik kita nanti. Dan jangan pernah membiarkan anak didik kita nanti hanya duduk manis, diam dan mendengarkan tetapi tidak mengerti dan memahami semua yang dipelajarinya. Biarkanlah mereka bebas menuangkan semua imajinasinya dan pengetahuannya tanpa kita batasi. Jika memang sudah menyimpang dari materi baru kita meuluruskan lagi. Karena sesungguhnya guru itu tidak hanya membimbing saja tetapi harus bisa mengarahkan juga.[Sri Wulan Septiani]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *