“Kita semua pernah mengalami fase sebagai remaja, namun justru kita lupa memahami remaja saat kita beranjak dewasa, apalagi setelah menua. Tidak disadari mata kita selalu tertuju pada perilaku remaja yang kita anggap menyimpang seperti berbuat onar, tidak mampu mengambil keputusan yang stabil, dan lain lain. Kita sebagai orang dewasa, orangtua, guru, negara sering tidak bisa menerima keadaan remaja—padahal Pertentangan dan pemberontakan adalah bagian alamiah dari kebutuhan para remaja untuk menjadi dewasa yang mandiri kritis dan peka secara emosional”.
Kehidupan remaja adalah masa transisi yang penuh warna, ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang sangat signifikan. Setiap individu pasti mengalami fase remaja, sebuah periode berharga yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan. Namun, sering kali ketika kita telah melewati masa remaja dan menjadi dewasa, kita terlupa untuk memahami perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh para remaja di sekitar kita, bahkan setelah kita memasuki usia yang lebih matang.
Ada kecenderungan untuk menilai remaja dengan sudut pandang yang sempit dan terfokus hanya pada perilaku negatif yang mungkin kita saksikan dari mereka. Tidak jarang kita melihat mereka sebagai individu yang menyimpang karena terlibat dalam perilaku onar, menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan yang stabil, atau bahkan berperilaku tidak bertanggung jawab. Namun, penting bagi kita sebagai orang dewasa, orangtua, guru, dan masyarakat untuk menyadari bahwa semua ini adalah bagian alamiah dari perjalanan menuju kedewasaan.
Remaja mengalami perubahan besar dalam diri mereka, baik secara fisik maupun emosional. Selama masa ini, hormon mereka berubah dengan cepat dan dapat mempengaruhi mood dan perilaku mereka. Mereka juga mengalami perubahan fisik seperti pertumbuhan tubuh dan perkembangan seksual. Semua ini dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian yang berdampak pada tingkah laku remaja.
Selain itu, para remaja juga berjuang untuk menemukan identitas mereka dalam dunia yang terus berkembang. Mereka berusaha mencari jati diri, nilai-nilai, dan tujuan hidup mereka sendiri, yang seringkali berlawanan dengan apa yang telah ditetapkan oleh masyarakat atau keluarga mereka. Pertentangan dan pemberontakan yang terjadi pada masa remaja adalah refleksi dari kebutuhan mereka untuk merdeka dan mandiri dalam memahami diri mereka sendiri.
Sebagai orang dewasa, kita harus memahami bahwa konflik ini adalah bagian alami dari proses perkembangan remaja dan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari. Sebaliknya, kita harus menerima perbedaan dan menghargai langkah-langkah menuju kedewasaan yang diambil oleh remaja, bahkan jika itu terkadang menyulitkan atau menantang bagi kita sebagai orang tua, guru, atau masyarakat.
Mendukung remaja dalam proses pencarian identitas mereka adalah hal penting. Kita perlu memberikan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan aspirasi mereka tanpa takut dihakimi atau dibatasi. Mengajarkan mereka keterampilan pengambilan keputusan yang baik, membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka, dan memberikan dukungan emosional adalah cara-cara untuk membantu remaja berkembang secara positif.
Sebagai masyarakat, kita juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja. Ini melibatkan penyediaan fasilitas dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau organisasi sosial. Mengurangi stigmatisasi dan meningkatkan pemahaman tentang tantangan remaja juga penting agar mereka merasa lebih diterima dan didukung oleh masyarakat.
Negara juga memiliki peran penting dalam membantu perkembangan remaja. Kebijakan publik yang mendukung kesejahteraan remaja, pendidikan yang inklusif, dan akses ke layanan kesehatan mental adalah langkah-langkah yang bisa diambil untuk memberikan dukungan dan perlindungan bagi mereka.
Dalam menghadapi perubahan zaman, tidak dapat dipungkiri bahwa remaja masa kini dihadapkan pada tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Teknologi digital, media sosial, dan tekanan dari lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan mereka secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk terus memperbarui pemahaman kita tentang perjuangan remaja modern dan membantu mereka menghadapinya dengan bijaksana.
Pada akhirnya, menghargai fase remaja adalah tentang mengakui nilainya sebagai bagian integral dari kehidupan kita. Remaja adalah pilar masa depan, dan pendekatan yang lebih penuh pengertian terhadap mereka akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, responsif, dan mendukung. Dengan demikian, mari kita bersama-sama memberikan perhatian lebih dan dukungan bagi para remaja, agar mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang mandiri, kritis, dan emosional yang peka, yang siap menghadapi masa depan dengan keyakinan dan keberanian.[]
pembelajar, pejalan sunyi
Leave a Reply