Blog

Non scholae, sed vitae discimus

Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan kepribadian individu, serta menjadi kunci keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa. Dalam menghadapi tuntutan zaman yang terus berkembang, pendidikan harus mampu menembus fakta-fakta dan realitas kehidupan guna mencari buah-buah reflektif yang dapat disumbangkan bagi kita semua sebagai anggota masyarakat yang peduli dan berkomitmen untuk mewujudkan perubahan positif bagi negeri ini. Ungkapan Latin, “Non scholae, sed vitae discimus” (“Kita belajar bukan untuk sekolah, tapi untuk hidup”)—Motto tersebut berasal dari bahasa Latin dan mengandung makna filosofis yang dalam. Secara harfiah, motto ini dapat diterjemahkan sebagai “Bukan untuk sekolah, tetapi untuk kehidupan kita belajar.”

foto: Pedrosa Oscar

Berikut adalah penjabarannya:

  • “Non scholae” berarti “bukan untuk sekolah.” Ini menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam lingkup pendidikan formal di sekolah saja. Meskipun sekolah adalah tempat penting untuk belajar, hal itu bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan.
  • “Sed vitae” berarti “melainkan untuk kehidupan.” Ini menegaskan bahwa pembelajaran sejati terjadi sepanjang kehidupan dan dalam berbagai aspek kehidupan. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada pengetahuan akademis, tetapi juga meliputi pengalaman hidup, tantangan, dan pengalaman pribadi.
  • “Discimus” berarti “kita belajar.” Ini menunjukkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses aktif dan terus-menerus. Semangat dalam motto ini adalah untuk terus mencari pengetahuan dan belajar dari pengalaman sehari-hari.

Secara keseluruhan, motto ini menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat dan bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak hanya bermanfaat dalam konteks akademis tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Untuk menjadi pijakan penting dalam memahami esensi Pendidikan, sekolah memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan pengetahuan individu. Namun, peran sekolah seharusnya tidak hanya berhenti pada memberikan informasi dan mengajarkan teknis praktis belaka, melainkan juga mengajak masyarakat untuk berpikir mendalam, mencari dasar-dasar pemikiran di seputar pendidikan, dan melihat pendidikan sebagai proses yang tak terbatas pada dinding kelas. Pendidikan yang holistik dan inklusif akan memberikan manfaat jauh lebih besar dalam membentuk warga negara yang berdaya, beretika, dan berakhlak mulia.

Foto: Pedrosa Oscar

Pentingnya pendidikan yang melampaui sekadar pengetahuan akademik terletak pada dua aspek utama. Pertama, pendidikan harus menciptakan kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, toleransi, serta kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Dengan pemahaman ini, individu akan lebih mampu berkontribusi secara positif dalam memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan sekitarnya. Sikap peduli ini kemudian akan menjadi dasar untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.

Kedua, pendidikan seharusnya membekali individu dengan keterampilan abad ke-21 yang relevan, seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi yang efektif. Keterampilan-keterampilan ini diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan yang kompleks di era globalisasi dan revolusi teknologi. Dengan kemampuan adaptasi yang kuat, anggota masyarakat akan lebih siap menghadapi perubahan dan berperan aktif dalam kemajuan bangsa.

Foto: Pedrosa Oscar

Agar pendidikan dapat mencapai tujuan tersebut, kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kunci. Selain peran sekolah dan pendidik yang harus mengarahkan pembelajaran ke arah yang holistik dan inklusif, keluarga juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pola pikir anak-anak sejak dini. Dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga tak kalah pentingnya dalam menyediakan infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang berkualitas serta memperluas akses pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.

Maka pendidikan memang merupakan fondasi bagi kemajuan dan perubahan positif dalam masyarakat. Dalam menghadapi perkembangan zaman, pendidikan tidak boleh hanya terfokus pada aspek akademik semata, tetapi juga harus mampu menciptakan individu yang peduli dan berkomitmen untuk memperbaiki bangsa dari hari ke hari. Oleh karena itu, motto “Non scholae, sed vitae discimus” mengajarkan kita untuk menyelami pendidikan dalam arti yang lebih luas, menghadirkan pemahaman yang mendalam, serta mengajak kita semua untuk berperan aktif dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *