Laporan: Aulia Nuha Assy’ra (Kelas 8 SALAM)
Tanggal 21 Mei 2025 aku kembali meliput anak-anak kelas 4 SD di ruangan Petruk Bawah. Namun, kali ini bentuk presentasinya adalah workshop. Hari ini yang mengadakan workshop ada dua orang siswa dengan tema riset yang berbeda. Logan, dengan tema riset ‘Buko Pandan’ dan Air, dengan tema riset ‘Cat Semprot’.
Logan dan Buko Pandan
Presenter workshop pertama, Logan, disambut dengan tepukan tangan yang meriah dari para penonton yang siap mendengarkan cerita Logan dengan seksama. Alasan Logan memilih riset Buko Pandan karena ia menyukai minuman tersebut dan mudah untuk dibuat.
Dari hasil risetnya, Logan mengetahui asal usul minuman Buko Pandan. Buko pandan adalah hidangan dari Philipina. Buko adalah kelapa muda dan pandan adalah daun pandan. Logan bercerita jika ia melakukan praktik sebanyak tiga kali. Hasil praktik pertama menurut Logan manis dan enak, akan tetapi menurut sang Ibu rasanya terlalu manis. Di praktik kedua, Logan mencoba untuk menggunakan fiber cream. Hasilnya, kental dan gurih. Di praktik ketiga, Logan mencoba tidak menggunakan nata de coco dan keju. Logan menggunakan bahan-bahan seperti susu kental manis, susu evaporasi, agar-agar dan beberapa bahan lainnya.
Sebelum workshop dibuka, Logan terlebih dulu membuka sesi tanya jawab. Di sesi tanya jawab, salah satu orangtua bertanya seputar warna hijau yang ada pada buko pandan, mengapa Logan menggunakan pasta pandan, tidak membuat pewarna makanan sendiri. Logan dengan cepat menjawab, bahwa sebenarnya Ia bisa saja membuat pewarna hijau alami dari daun pandan. Namun, Ia tidak sempat mencobanya karena tidak memiliki waktu.
Workshop Membuat Buko Pandan bersama Logan diikuti oleh 15 orang. Setiap peserta membayar Rp. 7.000. Dengan telaten Logan memperhatikan satu persatu peserta workshopnya. Ia memastikan semua peserta mendapatkan bahannya masing-masing. Para peserta workshop juga terlihat kondusif, mereka semua sangat sabar ketika menunggu gilirannya masing-masing.
Air dan Cat Semprot
Workshop berikutnya diisi oleh Air dengan tema Cat Semprot. Sebelum memulai workshop, Air menjelaskan proses yang Ia lakukan selama mengerjakan riset. Di risetnya ini, Air menggunakan metode stensil. Metode ini menggunakan kertas berpola dengan lubang, kemudian ditumpuk dengan kanvas atau media lainnya. Dua kertas yang bertumpuk ini kemudian disemprot dengan cat, dan jadi-lah sebuah karya seni.
Air menggunakan gambar gajah, harimau dan wajahnya sendiri. Air menunjukkan hasil risetnya kepada penonton, yang disambut dengan antusias.
Saat workshop dibuka, banyak penonton yang ingin ikut mencoba membuat gambarnya sendiri. Air memperbolehkan dengan satu syarat yaitu, menggunakan masker. Selain menggunakan media kertas, ada juga penonton yang membawa kaos sendiri sebagai media gambar cat semprot.
Banyaknya penonton yang mengikuti workshop, menimbulkan antrian yang cukup panjang. Itu sebabnya, workshop yang semula dijadwalkan selesai pada pukul 12.00, akhirnya selesai pada pukul 12.30 WIB.[]

SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply