Hari ini aku meliput beberapa presentasi dengan model talkshow. Tiap presenter akan menjelaskan tentang risetnya dan moderator akan mengajukan beberapa poin sebagai pemantik diskusi. Berikut liputannya.
Cerita Fantasi Nawang
Semester ini Nawang, siswa kelas 4 SD memilih tema riset cerita fantasi. Alasan riset Nawang kali ini, adalah karena ia ingin melanjutkan risetnya di semester lalu yaitu menulis cerita misteri. Kebetulan dia baru saja mendapat beberapa buku dari ibunya, ditambah lagi dia menyukai cerita fantasi karena cerita fantasi menceritakan hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Sumber belajar Nawang berupa beberapa buku Narnia yang dia dapat di perpustakaan sekolah, perpustakaan kota, dan juga masih banyak sumber lainnya. Nawang mendapat informasi mengenai cerita fantasi dari ruang guru dan beberapa artikel. Dalam proses belajarnya, Nawang mengerjakan risetnya bersama sang ayah. Pada awalnya dia membaca novel Narnia, lalu mempelajari tokoh, suasana cerita, dan hukum-hukum dalam cerita fantasi. Setelah itu dia mulai membuat cerita pendek, tetapi dikarenakan cerita yang dikerjakannya menjadi cerita panjang, sampai sekarang pengerjaan cerita tersebut masih belum bisa terselesaikan.
Ada dua jenis cerita fantasi yaitu high fantasi dan low fantasi. High fantasi adalah jenis cerita yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Sedangkan low fantasi adalah jenis cerita yang masih memiliki kemungkinan untuk terjadi di dunia nyata. Hukum-hukum cerita fantasi itu tidak nyata dan tidak memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan yang berlaku di kehidupan nyata, tetapi di dunia ajaib masih masuk akal.
Untuk cerita Nawang sendiri ada tokoh fantasi dan ada juga manusia. Ceritanya tentang anjing yang bisa bicara, dan menemukan masalah, lalu memanggil manusia dari dunia lain untuk menyelesaikan masalahnya.
Saat akan presentasi, Nawang sempat merasa grogi. Namun demikian, dia bisa menyelesaikan presentasinya dengan baik. Di semester ini Nawang senang saat membaca cerita karena dia suka membaca. Kesenangannya akan membaca membuat Nawang hendak melanjutkan riset dengan tema yang sama di semester depan.
Kura-kura Bumi
Bumi, siswa kelas 4 SD memilih riset memelihara kura-kura di semester ini. Alasannya, karena Bumi menyukai kura-kura. Bumi juga belajar bagaimana cara mengurus kura-kura. Pertama, Bumi harus menjemur kura-kuranya seminggu dua kali. Jika yang memelihara malas untuk menjemur kura-kuranya akan pilek dan jamuran. Ia juga harus memberi makan kura-kuranya 2 kali sehari. Bumi biasa memberi makan kura-kuranya dengan ikan. Bumi senang saat membersihkan kandang kura-kura miliknya.
Narasumber Bumi bernama Bu Lia. Dari wawancara dengan narasumber, Bumi belajar tentang macam-macam jenis kura-kura dan cara mengidentifikasinya. Bumi juga belajar bagaimana cara membedakan kura-kura sesuai jenis kelamin. Kura-kura jantan perutnya cekung ke dalam, dan memiliki kuku yang lebih panjang dari kura-kura betina. Bumi memiliki 2 kura-kura Brazil, tetapi sekarang hanya tersisa satu karena satunya lagi digondol anjing temannya.
Fashion Show Bening
Bening adalah siswa kelas 4 SD. Risetnya kali ini adalah membuat kostum. Karena itu, untuk presentasinya Bening melakukan fashion show sehingga pengunjung bisa melihat kostum buatan Bening.
Presentasi dibuka dengan sepatah dua patah kata dari Bening, 3 kostum, 1 ranggikula: harimau Sumatra dan elang dari Indonesia. Ranggikula adalah penguasa langit dan hutan. Bubblepus adalah gurita dan ikan lampu, dia bertarung untuk mendapatkan crystal white. 3. Crystal White adalah karakter yang terbentuk dari hasil diskusinya dengan Nawang. Karakter ini terinspirasi dari kerang ajaib yang bisa mengabulkan 3 keinginan. Crystal white hidup di pantai kristal.
Bening membuat kostum menggunakan kardus bekas yang dibentuk, dicat lalu digabungkan menggunakan lem tembak. Bening juga bercerita bahwa sebenarnya dia bisa menyelesaikan kostumnya dalam waktu 1 minggu, tetapi karena dia malas, pengerjaannya jadi molor dan akhirnya semua selesai dalam waktu 3 bulan. Dalam pengerjaannya, ia dibantu oleh ayah.
Bening mendapat ilmu untuk membuat kostumnya dari ayahnya yang selalu mendampingi proses belajarnya. Dia mendapat banyak referensi dari pinterest dan juga dari sumber lain di internet. Bening juga menyadari banyak yang ia pelajari di semester ini. Contohnya seperti membuat pola, mengukur, dan belajar untuk lebih sabar dalam mengerjakan riset. Berkaca pada risetnya kali ini, Bening berpesan pada dirinya sendiri “cemungut untuk riset semester depan!”
Talkshow Otomotif
Di sesi kedua aku bertugas meliput Peter (10) dan Biru (5). Semester ini Biru memilih tema riset mengecat hotwheels, Biru mengecat hot wheels-nya menggunakan pilox, Biru juga mencoba untuk mengecat menggunakan campuran cat putih dan tiner, tapi dia memilih untuk tidak melanjutkan karena waktu pengerjaannya yang membutuhkan waktu lama.
Dia mendapat banyak informasi dari pak Nardi. Pak Nardi adalah ayah dari temannya Jaco. Biru memilih pak Nardi sebagai narasumber karena dulu pak Nardi sempat membuka workshop mengecat hotwheels dan juga pernah membuat komik tentang hot wheels.
Setelah hotwheels selesai dicat, Biru berniat untuk memajang hasil karyanya. Sempat terpikir juga ia untuk menambah warna pada hotwheels yang sudah dicat, tapi dia merasa dirinya terlalu malas untuk melakukannya. Hotwheels yang dicat oleh Biru adalah mobil hotwheels koleksinya di rumah. Ia sengaja memilih hotwheels yang kondisinya sudah kurang bagus, seperti bagian cat nya yang sudah memudar. Biru memiliki cukup banyak hotwheels di rumahnya. Bahkan ada puluhan hotwheels yang belum sempat ia buka.
Bu Avin, fasilitator kelas 5, juga sempat menceritakan tentang bagaimana dia mendampingi proses belajar Biru. Pada awalnya Biru merasa semangat saat mengerjakan risetnya. Kendala yang dialami Biru adalah kesusahan saat harus mengamplas lalu mengecat, mengamplas lagi lalu mengecat lagi. Sebelumnya Biru juga pernah mengecat beberapa barang lainnya, contohnya ada sepeda yang pernah dicat olehnya.
Setelah menjelaskan, Biru mulai memperagakan cara mengecat. Pada tahap pertama Biru mencopot sekrup yang ada di bagian bawah mobil, setelah itu hotwheels dilumuri paint remover. Setelah kering dan warnanya hilang, Biru mulai menyemprotkan pilox ke mobil hotwheels nya. Biru dengan terampil menyemprotkan pilox tersebut. Dia berusaha supaya hasil catnya tidak terlalu tebal dan menumpuk di satu sisi mobil saja. Jika ada cat yang terlalu tebal, maka kita harus mengamplasnya lalu mengecat ulang. Setelah itu, hanya perlu menunggu cat hingga kering.
Setelah mencoba dan bereksperimen mengecat menggunakan tiner dan tanpa tiner, Biru merasa dia lebih suka mengecat menggunakan tiner. Karena hasilnya lebih bagus meski memakan waktu yang lebih lama. Untuk kedepannya Biru berpikir untuk mengganti tema risetnya menjadi riset makanan karena setelah satu semester ini dia mengerjakan riset, dia merasa risetnya kali ini sangat rumit.
Setelah talkshow Biru selesai, Peter menjelaskan risetnya sembari menunjukkan motor hasil modifikasinya. Motor ini bermerek Yamaha dengan jenis RX 100. Perbedaan RX 100 dengan RX KING adalah, RX 100 sudah ada lebih dulu sebelum RX KING, sedangkan sebelum ada RX 100 ada RS 100. Kedua motor ini juga berbeda dari bentuk, CC dan beberapa hal lainnya.
Yang didapat oleh Peter selama semester ini adalah dia mengerti cara merangkai kembali motornya. Selain itu ia juga bisa memonting serta membuat pola motor yang diinginkannya. Peter menyebut hasil karya motornya di semester ini sebagai “bosok” atau kurang berhasil. Menurutnya itu karena hasil motornya di semester ini kurang simetris dari sisi kanan dan kiri. Menurutnya itu terjadi karena ada kesalahan saat pembuatan pola.
Di semester ini dia punya narasumber bernama pak Kewer. Peter biasa meminta tolong untuk menguatkan beberapa bagian untuk motornya. Dia biasa membeli sparepart untuk motornya di marketplace Facebook. Dia juga berpikir untuk menjual motor hasil risetnya di semester ini, dan uangnya akan digunakan sebagai modal riset elektronik. Dengan jujur, Peter mengaku lebih suka dengan hasil risetnya di semester lalu dibanding semester ini. Menurutnya hasil riset di semester lalu lebih bagus, tetapi kala itu bukan dia yang membuatnya.
Di semester ini dia mengeluarkan dana sekitar 5jt yang digunakan untuk membeli bahan dan biaya transportasi. Semester ini, Peter juga mempelajari beberapa hal di luar riset. Diantaranya ia belajar memperbaiki handphone rusak, merakit komputer dan memperbaiki laptop. Dia juga sempat tertarik dengan fotografi. Ia merasa cukup terampil di bidang itu. Untuk kedepannya, risetnya mungkin akan berkisar soal hardware komputer, laptop dan handphone. []
Siswa SALAM Kelas 9
Leave a Reply