Dalam perjalanan perkembangan seseorang, lingkungan memainkan peran yang sangat penting. Anak-anak, sebagai individu yang penuh potensi, rentan terhadap pengaruh lingkungan mereka. Bagaimana pengaruh lingkungan, seperti celaan, permusuhan, cemoohan, dan hinaan, dapat memengaruhi perkembangan karakter anak. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana pengaruh positif seperti toleransi, dorongan, pujian, dan perlakuan yang baik dapat membentuk karakter anak menjadi pribadi yang lebih baik.
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh celaan seringkali belajar untuk memaki. Mereka mungkin mengembangkan perilaku kasar dan kejam sebagai respons terhadap perlakuan yang mereka alami. Begitu juga dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi permusuhan; mereka cenderung menjadi individu yang suka berkelahi dan mencari konflik.
Anak-anak yang terus-menerus mendengar cemoohan dan hinaan dalam lingkungannya mungkin akan mengalami rendah diri. Mereka merasa diri mereka tidak berharga dan kurang memiliki harga diri. Akibatnya, mereka bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Di sisi lain, jika anak-anak dibesarkan dalam lingkungan yang penuh toleransi, mereka belajar untuk menahan diri. Mereka mengembangkan kemampuan untuk menghargai perbedaan dan beradaptasi dengan situasi yang beragam. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat berharga.
Dorongan dan pujian juga memiliki dampak positif yang besar pada perkembangan anak. Anak-anak yang merasakan dukungan dan dorongan dari lingkungan mereka belajar untuk memiliki rasa percaya diri. Mereka menjadi individu yang lebih mandiri dan mampu mengatasi rintangan dalam hidup mereka.
Perlakuan yang baik dan adil dalam lingkungan anak-anak membantu mereka memahami konsep keadilan. Mereka belajar untuk menghargai nilai-nilai moral dan etika, yang dapat membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap keadilan sosial.
Tidak kalah penting yakni rasa aman dalam lingkungan anak-anak. Anak-anak yang merasa aman cenderung membangun kepercayaan terhadap orang lain dan dunia sekitarnya. Mereka mampu menjalin hubungan yang sehat dan berkembang sebagai individu yang memiliki integritas.
Kita dapat melihat bahwa lingkungan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter anak-anak. Pengaruh negatif seperti celaan, permusuhan, cemoohan, dan hinaan dapat membawa dampak yang merugikan, sementara pengaruh positif seperti toleransi, dorongan, pujian, dan perlakuan yang baik dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dengan baik dari lingkungannya dan menjadi individu yang lebih kuat dan berharga.
Puisi pendidikan anak usia dini yang paling fenomenal sepanjang sejarah barangkali adalah “Children Learn What They Live” yang ditulis Dorothy Law Nolte. Puisi aslinya dan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang dikerjakan seorang sarjana Indonesia, Jalaluddin Rakhmat. Salah satu bukti dari fenomenalnya puisi ini adalah bahwa setidaknya sampai tahun 1998, puisi ini telah diterjemahkan dalam 35 bahasa dan jumlahnya barangkali terus bertambah. Puisi ini mampu merangkum segi-segi yang perlu diperhatikan dalam pendidikan anak (usia dini) dengan ungkapan sehari-hari yang sangat familiar, sederhana, padat, namun sangat menuntut kerja keras bila akan dipraktikkan.
“Anak-anak Belajar Dari Kehidupannya”
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan
# DorothyLawnolte
pendiri Sanggar Anak Alam
Leave a Reply