karya anak salam

GANIS WORKSHOP MEMBUAT CLAY

Hari ini aku menyaksikan presentasi Ganis kelas 3 SD, di ruangan Bagong SALAM. Ganis mempresentasikan risetnya dengan cara menjelaskan proses risetnya, kemudian dilanjutkan dengan melakukan workshop. Riset Ganis semester ini adalah membuat clay dari tepung. Awalnya Ganis sempat tertarik membuat kerajinan tanah liat. Namun saat mencoba membuat kerajinan tanah liat, Ganis merasa kesulitan karena prosesnya yang sulit. Selain itu membuat kerajinan tanah liat membutuhkan biaya yang cukup besar, ditambah tempat untuk membeli tanah liat juga cukup jauh dari rumah Ganis. Kemudian seiring berjalannya waktu, Ganis memutuskan untuk membuat clay dari tepung. Karena mencari bahannya yang lebih mudah dan hanya memerlukan sedikit biaya saja.

Ganis, Foto: Predrosa Oscar

Ganis mengucapkan kalau ia sudah melakukan praktek sebanyak 6 kali untuk membuat tepung clay. Yang pertama sempat gagal karena hasilnya terlalu keras sehingga susah untuk menyatu. Lalu saat disimpan dalam plastik, clay menjadi berjamur. Ganis selalu menggunakan takaran bahan dan proses pembuatan yang berbeda-beda di setiap prakteknya.

Ganis juga bercerita kalau di setiap praktik yang ia lakukan, hasil clay yang dibuat Ganis memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan masing-masing. Setelah melakukan banyak percobaan, akhirnya Ganis menyimpulkan kalau ia merasa paling cocok dengan proses pembuatan yang ke-empat.

Ciri-ciri adonan clay yang berhasil adalah, jika dipotong menggunakan alat tidak lengket, tidak berubah tekstur setelah disimpan beberapa hari di dalam plastik dan saat dipipihkan setipis kertas, adonan clay tidak lengket dan tidak rusak.

 

Di workshop kali ini Ganis menggunakan resep ke-empat. Berikut adalah takaran bahan dan cara pembuatan yang dibagikan oleh Ganis.

  1. 125 gram tepung maizena
  2. 2 sdm baby oil
  3. 75 gram lem putih
  4. 1 sdt acid citric
  5. 2 sdm viva skin food
  6. Secukupnya vaselline petrolium jelly dan pewarna cat acrylic

Cara pembuatan, pertama ayak tepung maizena kemudian masukkan acid citric. Setelah itu masukan baby oil dan lem putih secara bertahap. Aduk secara merata, tambahkan viva skin food lalu uleni hingga kalis. Terakhir bagi adonan menjadi beberapa bagian untuk proses pewarnaan. Ada dua cara pewarnaan, pertama dengan mencampur cat ke dalam adonan. Kedua bisa menggunakan kuas saat adonan sudah selesai dibentuk. Kemudian jika semua proses sudah dilakukan, adonan siap untuk dibentuk. Jika sudah tidak ingin digunakan, adonan clay bisa disimpan dalam plastik dan wadah tertutup agar tidak kering.

Ganis juga menjelaskan kegunaan dan kekurangan dari bahan-bahan dan proses pembuatan clay. Yang pertama acid citric berguna untuk mengawetkan adonan. Yang kedua, Ganis mengucapkan kalau tepung maizena adalah yang paling cocok untuk membuat clay, karena kadar airnya yang rendah. Kemudian jika kita menggunakan baby oil terlalu banyak, waktu dikeringkan hasil akhir clay akan retak. Cara mengeringkan tidak perlu di bawah sinar matahari, cukup diangin-angin kan saja. Karena kalau dikeringkan di bawah matahari langsung, hasil clay akan retak.

Kebanyakan hasil clay yang dibuat Ganis, dijadikan pin dan gantungan kunci dengan bentuk yang bermacam-macam dan sangat lucu. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *