Semarak Sinau hari ke-3 jenjang SMA pada hari Rabu, 5 Juni 2024 berlangsung lebih beragam dibanding 2 hari sebelumnya. Hari ini ada 4 model penyajian proses dan hasil belajar. Selain presentasi yang menjadi model umum, juga ada talk show musik, pemutaran film & bedah karya, dan talk show bedah karya tulis.Presentasi pertama oleh Banyu kelas 10 yang semester ini memilih desain grafis sebagai proyek belajarnya. Sudah lama Banyu memiliki ketertarikan akan desain visual, semester ini Banyu memotivasi diri untuk bisa persisten memproduksi karya dan mulai mempelajari bagaimana menjual karya. Karya grafis Banyu bisa dilihat di akun instagram @frotoar.std juga mulai dijajakan di kanal shutterstock dengan nama akun byanmial.
Presentasi berikutnya adalah Cahya Aji kelas 10 yang mencanangkan membuat proyek berupa profil pengamen khususnya pengamen di Cafe. Cahya memproyeksikan untuk bisa memproduksi 10 profil pengamen dan membukukan profil tersebut. Hingga akhir semester ternyata Cahya hanya ada 1 profil yang terproduksi. Di presentasi ini Cahya lebih banyak menceritakan hambatan yang ia lalui selama 1 semester ini, yakni begitu mudah lari dari rencana awal.
Presentasi berikutnya adalah Tantra kelas 11. Di awal semester Tantra merencanakan bikin website yang menampilkan dokumentasi proyek riset murid-murid Salam. Namun proyek ini tidak bisa diselesaikan karena ada perencanaan awal yang kurang tepat. Meski secara sasaran proyek tidak tercapai, ada banyak pengetahuan baru yang Tantra dapatkan dalam riset proyeknya ini.
Setelah presentasi dari 3 siswa berikutnya sesi talk show oleh Mezbah yang di dua semester ini mengambil proyek riset terkait musik yakni mencipta lagu. Sudah lama Mezbah menunjukkan bakatnya dalam bermusik, baik itu menciptakan lagu maupun menyanyikannya. Sama dengan semester lalu, semester ini Mezbah membuat 3 buah lagu. Semester ini Mezbah memiliki rencana untuk bisa membuat lagu dengan latar belakang realitas sosial. Terciptalah lagu berjudul ‘Pinjol’ yang bisa dinikmati di kanal youtube akun Mezbah Wong.
Penyaji berikutnya adalah Masayu, Mahesa dan Peter yang bersama-sama membuat film dokumenter tentang abdi dalem di keraton kasultanan yogyakarta. Di proyek ini Masayu berperan sebagai sutradara dan penulis naskah, Mahesa sebagai kameramen dan editor, sedang Peter berperan sebagai Peter.
Semester lalu Masayu dan Mahesa melakukan proyek bersama membuat film dokumenter. Dengan bertambahnya Peter tentu sebuah pengalaman baru buat mereka untuk saling memberi dukungan. Proses ini ternyata juga menarik buat peserta yang hadir di sesi sore tersebut dengan banyak memberi tanggapan ataupun pertanyaan terkait bagaimana proses mengelola proyek dengan 3 orang yang terlibat.[]
Oleh: Tauhid Aminulloh (ORTU SALAM)
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply