Ino tahu betul, dia nggak begitu doyan tahu. Baginya, tempe lebih enak. Tapi karena merasa tertantang, dia memilih olahan tahu sebagai bahan riset. Dia lantas berdiskusi dengan mamanya. Enaknya tahu itu diapain ya, dan aha! terbitlah ide membuat nugget tahu. Ino lantas mencatat bahan-bahannya. Ino ikut belanja di pasar ditemani mamanya. “Tahu, 10 ribu rupiah, ayam 10 ribu rupiah, lada dan bawang putih 3000 rupiah…,” Dia mencatat rinci harganya. Total, belanja modalnya sebesar Rp49.500. Bahan lain yang dia beli yakni garam, tepung bumbu, tepung panir, wortel, minyak dan telur.
Untuk menggiling daging ayam, Ino menggunakan chopper. Tapi dia juga bereksperimen dengan menggilingnya secara manual. Daging ayam diulek dan dihaluskan pakai tangan. “Tapi kita harus cuci tangan dulu yang bersih, jangan kekencengan nguleknya, pakai perasaan,” katanya. Ada dua kali Ino bikin percobaan untuk risetnya di kelas III ini. Ada yang berhasil, ada yang gagal. Pada percobaan kedua, dia mencoba membuat 36 potong nugget tahu isi ayam. Hasilnya, hanya dua atau tiga yang pecah.
“Pecah, ngangkatnya kecepetan,” Ino menerangkan musababnya. Oya, Ino berpesan, pakai api kecil untuk menggoreng nugget agar tidak gosong.
Ino membawa nugget hasil risetnya di sekolah. Dia menggorengnya, dan hasilnya ia suguhkan untuk teman-teman sekelas. Rasanya enak dan gurih!
“Rasanya, 50 persen tahu, 50 persen ayam,” jelas Ino.
Di hari gelar karya hasil riset anak SALAM, Rabu, 5 Juni 2024, Ino juga berjualan. Daftar pemesan bahkan sudah ada di hari sebelumnya dan dicatatnya. Di gelar karya tersebut, Ino berjualan nugget tahu rasa ayam dan udang dengan harga Rp2000 per biji.[]
Oleh Syam Terra (ORTU SALAM)
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply