Di sekolah, Angger siswa kelas 4, kerap terlihat bermain bola ketika jam istirahat maupun setelah sekolah berakhir. Rupanya Angger serius dengan kesenangannya akan sepak bola. Ia juga mengikuti sekolah sepak bola. Minatnya pada sepak bola membuatnya tertarik pula pada hal-hal lain seputar sepak bola, seperti pelanggaran dan cidera. Angger menyukai sepak bola, berawal dari tayangan youtube. Di sana, ia melihat cara Pele bermain bola. Menurut Angger, Pele memiliki teknik tertentu. Gerakannya tidak seperti orang biasa, kata Angger.
Dalam risetnya, Angger tidak mempelajari teknik bermain bola. Ia mempelajari profil para pemain bola. Angger mencari tahu tentang pemain-pemain bola yang tercatat dalam sejarah. Awalnya, Angger penasaran karena saat ia bermain game FIFA Mobile, ia menemukan banyak sekali pemain lawas yang belum diketahuinya. Dari situ, Angger terpancing karena menyadari bahwa banyak hal yang belum ia ketahui tentang sepak bola. Dalam slide yang ia tampilkan saat presentasi, Angger menampilkan banyak daftar nama pemain bola legendaris, beserta capaian-capaian mereka.
Dalam prosesnya, Angger menggunakan buku dan internet sebagai sumber informasi utama. Ia menemukan bahwa, butuh kata kunci (keyword) yang tepat untuk mendapatkan informasi yang tepat. Angger pernah mencari data dengan menggunakan nama pemain bola, namun karena pemain asing, maka ejaannya pun berbeda dengan ejaan nama yang biasa kita temui. Karena mengetikkan nama pemain dengan ejaan yang kurang tepat, hasil pencarian yang muncul pun tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Angger. Angger mencontohkan di presentasinya ketika mencari nama “Carlos Alberto”, awalnya yang muncul bukanlah tokoh sepak bola yang ia cari. Baru setelah Angger menambahkan kata kunci tambahan, yaitu “Transfermarkt” yang merupakan situs khusus sepak bola, ia menemukan apa yang ia cari.
Dalam presentasinya, selain menampilkan profil pemain, Angger juga menampilkan prestasi para pemain hingga cedera yang dialami. Di bagian ini, Angger sangat semangat menceritakan pemain favoritnya dahulu, yang bernama Roy Keane. Pemain ini terkenal sebagai seorang kapten yang tegas dan juga bermain dengan keras dan tanpa rasa takut. Ia menceritakan momen saat Roy Keane dilanggar dan dibuat cedera oleh pemain bernama Alfie Haaland yang membuatnya tidak bisa bermain cukup lama. Di beberapa tahun berikutnya, setelah pulih, Roy Keane lalu membalas dengan melanggar Haaland hingga Haaland juga cedera parah.
Selain profil pemain, Angger juga membuat dream team, atau tim impian. Ia membuat dua tim yang menurutnya sempurna. Menariknya, Angger memasukkan salah satu pemain legendaris Indonesia bernama Andi Ramang yang tidak banyak diketahui orang-orang. Tim impian berisi pemain-pemain yang menurut Angger, tepat dipasangkan satu sama lain. Namun, menurut Angger, dari semua posisi, kapten-lah yang paling menentukan bagus atau tidaknya sebuah tim. Angger membayangkan dua tim tersebut bertanding dalam imajinasinya dan berakhir dengan skor 4 – 3. Angger menilai tim yang menang adalah tim yang lebih banyak pemain bagusnya. Namun, tim yang kalah mampu mengimbangi karena memiliki kemampuan taktik yang lebih baik, meskipun secara kualitas individunya tidak sebaik tim yang menang.
Informasi yang Angger dapatkan, diolah menjadi zine. Angger belajar cara membuat zine dan kliping, namun yang ia praktikkan hanya membuat zine saja. Informasi yang Angger dapatkan, dituangkan ke dalam zine. Zine yang Angger buat, berupa kertas hvs yang dilipat kecil, dengan staples di tengahnya. Isinya tulisan dan gambar tentang bola dan ada pula yang berisi tulisan atau gambar dengan tema yang acak. []
Oleh Hanie Maria & Andre Bundiarsjah
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply