Halo aku Hesa, aku ingin bercerita tentang kemah dan persiapan kami untuk mengadakan kemah. Aku disini sebagai anggota Organisasi Anak Alam (OAS). Di kemah ini aku menjadi divisi acara, saat pertama kali ditawarkan untuk menjadi acara aku merasa sangat berani, kenapa? Ya, karena aku akan menyusun dan merancang acara untuk semua warga Salam, apalagi akan ada perayaan Ulang Tahun Salam yang ke 24 tahun dan sekaligus wisuda untuk teman-teman kelas akhir. Aku merasa tidak menyesal karena telah mengambil keputusan terlibat dalam divisi ini, karena aku berpikir, ini akan menjadi momen terakhir aku sebagai anggota OAS, jadi ku serahkan saja semua tenaga ku. Aku di divisi acara tidaklah sendirian, aku ditemani Ellen. Ellen hanya aku minta tolongi untuk selalu standby dengan rundown agar jika ada revisi bisa langsung dikerjakan olehnya. Acara kemah berlangsung 3 hari 2 malam, disisi lain aku bingung bagaimana caranya mengatur rundown. Contoh kecilnya saja aku bingung kapan harus makan dan memasak, karena aku sendiri jarang makan jadi aku bingung kapan orang biasa itu makan. Tapi aku berhasil merancang sebuah game sebagai pengganti jurit malam. Yaitu, game ‘Berburu Harta Karun’ game ini aku rancang dan dikembangkan lagi oleh Pak Gemak dan para bapak bapak lainnya.
Karena kemah ini kami bekerja sama dengan ForSalam dan minta tolong untuk didampingi oleh para orang tua, aku jadi bisa dekat dengan para bapak bapak ini, terutama Pak Angga. Saat aku bingung pasti aku bertanya ke Pak Angga. Sebenarnya tidak hanya Pak Angga, ada beberapa bapak bapak lain yang aku kenal dan membantu berjalannya kegiatan kemah ini. Apalagi Pak Yulek, bapak bapak ini seperti ghoib terkadang, saat aku melihat dan mengamatinya dan saat aku terkecoh atau terdistraksi, Pak Yulex bisa dengan tiba tiba berada di tempat yang tidak terlalu jauh dari posisiku berdiri. Pak Topig dan Pak Adri, duo bapak bapak ini yang paling kalem menurut ku, yang paling chill. Dan ada Bu Puput bendahara kami. Dengan bantuan 5 orang tua yang aku sebutkan tadi kami sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Fun Fact yang aku amati juga, Pak Angga tektokan dengan ku, Pak Topig dengan Tantra, Bu Puput dengan Lekha. Sisanya santai. Dan memang setelah kemah ini mungkin aku bisa lebih menangkap jokes bapak bapak.
Saat membuat rundown ada kegiatan game untuk hari pertama, karena aku bingung game apa yang mau dibawakan, akhirnya aku menghubungi game master di Salam, yaitu Bapak Gemak. Setelah aku mendapatkan beberapa game untuk kegiatan siang itu. Selanjutnya aku perlu mencari orang yang jago mengumpulkan atau jago ngomong terus menerus, akhirnya aku menghubungi Pak Sea untuk menjadi orang yang akan selalu memegang mic, dan akhirnya Pak Sea berkenan untuk tugas tersebut.
Beberapa hari sebelum kemah di selenggarakan kami membuat briefing kelompok agar mereka bisa mengenal dan mengetahui siapa rekan kelompok mereka. Mari kita sepakat supaya lebih gampang kita panggil saja ini adalah regu kelompok. Yap, regu kelompok ini beranggotakan teman-teman dari kelas 4 hingga SMA, mereka akan dibuatkan satu kelompok untuk kegiatan kemah besok. Saat hari briefing banyak kejadian yang membuat kami pusing, ada pendamping kelompok yang tidak hadir, ada yang orang tua murid protes karena anaknya tidak ada teman di dalam kelompoknya, dan macam macam lagi. OAS, kami mempunyai kelompok yang isinya full OAS, dari beberapa ada yang protes karena kelompok OAS sangat enak dan tidak adil untuk teman teman lainnya. Baiklah, aku mau klarifikasi sekalian disini, karena aku yang mengusulkan kami mempunyai kelompok disini. Kami ini OAS, kami panitia, jadi kami akan sering tidak berada dalam sebuah kelompok. Aku merasa kalau kami dipisah dan gabung masuk ke dalam regu kelompok malah bisa membuat regu kelompok keberatan karena tidak selalu berada dalam tenda. Contohnya saja di rundown tertulis kalau menyiapkan makan. Nah, panitia bisa saja meninggalkan kelompoknya karena harus prepare untuk next acara rundown. Makanya aku usul kalau OAS mempunyai kelompok sendiri. Tapi karena kemarin ada yang protes atau ada yang mau pindah regu kelompok bisa kita atasi kok.
Kami panitia OAS datang lebih awal yakni dari tanggal 19 Juni, satu hari sebelum acara mulai. Kami bersenang-senang dulu sebelum kami akhirnya bekerja, hahaha. Tanggal 20 pun tiba, kami bersiap-siap untuk segala macemnya, sampai pada akhirnya peserta kemah berdatangan semuanya. Saat anggota kelompok sudah hadir dan sudah menemui rekan kelompoknya, aku masih sibuk untuk mematangkan game berburu harta karun. Karena kegiatan itu akan dilakukan nanti malam. Aku ngeplot untuk tempat masing-masing pos yang nantinya disana ada orang tua yang berjaga. Kemudian aku mengumpulkan list nama orang tua yang berjaga di pos. Mungkin biar jelas akan aku akan menjelaskan game berburu harta karun di bawah ini..
Tempat game ini berlangsung hanya di area camping, nah sesuai namanya, tujuan game ini adalah untuk mencari harta karun. Nah bagaimana cara mereka mencari adalah mereka harus menebak nama orang tua yang berjaga di tiap pos. Jadi ada 11 kelompok yang bermain disini, ada 11 pos, dan ada 11 orang tua yang ikut berjaga disini. Orang tua akan berdandan supaya tidak bisa dikenali oleh para peserta game. Mereka harus bisa menebak nama orang tua, bagaimana caranya? Mereka harus mengajukan pertanyaan dan orang tua harus menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’. Contohnya mungkin seperti ini, “bapak punya 3 anak di Salam?” Pak Angga harus menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’, lalu “anaknya bapak ada yang namanya Pandu” dan jika dirasa sudah tahu mereka harus menebak nama orang tua tersebut. Nah mereka harus bisa menebak semua nama orang tua di 11 pos itu, untuk bisa ke tahap selanjutnya. Mereka harus menemui Pak Sea dan Pak Ganung untuk memberikan peta ke mereka dan akan diberikan tanda X oleh Pak Sea Dan Pak Ganung, lalu teman-teman harus mencari tanda X tersebut. Tanda X itu adalah tempat harta karun dan harta karunnya adalah Pisang.
Lanjut, saat aku sibuk ngurus acara, yang terjadi di bawah sana adalah kelompok ternyata masih pada santai dikarenakan tenda mereka belum datang, jadi mereka gabut karena menunggu tenda yang mereka sewa tiba. Setelah beberapa lama tenda datang dan semua tenda kelompok sudah terpasang. Selanjutnya mereka menyiapkan bekal makan siang yang mereka bawa dari rumah dan lanjut beristirahat sebentar. Nah saat itu OAS tidak punya bekal, jadi kami harus memasak terlebih dahulu. Dan saat yang lainnya masak, akupun harus mencari Pak Sea dan memberikan briefing padanya. Oke setelah briefing Pak Sea aku berencana makan sebentar karena belum makan, dan ternyata tidak sempat makan. Jadi aku menunggu momen OAS lengkap dan menyelinap mengambil makan di tenda OAS.
Setelah game selesai aku bersantai sejenak di depan tenda. Tapi ternyata sebentar banget, aku sudah harus briefing para orang tua yang berjaga pos untuk game nanti malam, yaitu game berburu harta karun. Akhirnya aku membriefing dan memberi tahu posisi tiap posnya dan apa saja yang harus mereka lakukan. Tidak terasa acara sudah mau mulai, Pak Sea sudah sounding untuk mengumpulkan kelompok untuk berkumpul di halaman dan menjelaskan akan melakukan kegiatan apa. Oke, masalah pertama dimulai, seharusnya mereka urut sesuai nomor kelompoknya dan berada di pos sesuai urutan nomornya. Namun aku lalai karena salah memberikan peta, seharusnya aku memberikan peta yang sudah ada lokasi untuk tiap posnya tapi memberikan peta yang tanpa clue. Akhirnya aku menemukan solusi yang cukup berani.
Aku mengantar tiap regu ke posnya masing masing, semua berjalan lancar hingga kelompok 6, saat itu kejadiannya setelah aku berhasil mengantarkan hingga kelompok 6. Aku melihat ke belakang kok tidak ada orang ataupun nyala senter atau apapun itu yang menandakan ada orang. Ohya lupa memberi tahu, anggota OAS yang lain untuk berjaga kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi. jadi aku harus mengurus ini sendirian. Nah karena aku panik, jadi tidak semua regu mengikutiku. Akhirnya aku bertemu Pak Angga, dan menceritakan apa yang terjadi dan aku copot sendal dan berlari ke arah Pak Sea. Aku melihat Pak Ganung, Pak Yulex, dan Sena, aku menjelaskan apa yang terjadi dan mereka hanya tertawa, yang sedikit membuatku emosi. Tapi aku membutuhkan rokok untuk menenangkan, biar bisa berfikir dan akhirnya aku merokok sebentar. Selagi aku merokok aku melihat regu yang lain pada kebingungan dimana pos-posnya berada dan malah disuruh nyari sendiri oleh Pak Yulex. Setelah itu, aku tahu apa yang harus dilakukan, aku ditemani Sena dan Getar akan ngecek pos-pos untuk bertanya sudah berapa regu yang datang ke tempat mereka. Ada kejadian lucu saat aku ke tempat Pak Donal, aku bertanya “Pak udah berapa regu” namun tak dijawabnya, dikira aku adalah peserta game tersebut, akhirnya aku “Pak iki panitia pak sumpah pak” dan akhirnya Pak Donal mulai berbicara. Akhirnya aku kembali ke tempat di atas dan sudah sangat ramai di halaman, ternyata semua kelompok sudah pada berhasil menebak 11 pos. Saat berlari-lari bersama Getar tadi, kaki ku tergelincir dan untungnya ada Getar yang menolongku. Kegiatan malam pun selesai dan aku sedikit terpukul karena melakukan kelalaian besar tadi. Disisi lain aku senang bisa mengambil keputusan dengan cepat. Kegiatan malam pertama kemah ini ditutup dengan evaluasi sebentar.
Lanjut hari kedua, kegiatan pagi ini adalah jalan-jalan pagi. Saat mau bangun aku berdoa agar kaki ku tidak sakit saat ku ajak jalan-jalan nanti, untungnya tidak kenapa-kenapa, puji Tuhan. Jadi kegiatan jalan-jalan ini sudah aku survey dan aman untuk dilalui oleh kelompok-kelompok. Kali ini tetap ada pos yang isi oleh orang tua lagi, dan ini yang menjadi alasan aku dekat dan mengenal orang tua Salam. Kegiatan kali ini aku lebih santai dan tidak perlu mengeluarkan energi yang banyak, dan juga aku tidak ingin terlalu naif jadi aku bilang ke Tantra untuk membantuku. Setelah kegiatan jalan-jalan ini selesai, di rundown kegiatan selanjutnya adalah istirahat sampai jam 5, karena malam ini adalah acara utama dari kemah ini. Kita akan merayakan ulang tahun Salam dan merayakan acara wisuda kelas 6, 9, dan 12, sekaligus pelantikan pengurus OAS yang baru. Sebelum acara dimulai aku sudah riwuh duluan, aku harus briefing ke host acara malam itu dan hampir diminta tolong untuk briefing Pak Toto. Setelah itu aku bisa santai dan menikmati acara ini. Karena banyak teman teman yang sudah lulus dan mungkin kemah ini adalah sebagai perpisahan, mau sok bijak dikit boleh ya? Mungkin perpisahan adalah suatu hal yang menyakitkan bagi sebagian orang, tapi perpisahan itu ada supaya kita bisa menghargai pertemuan. Ada pertemuan pasti juga ada perpisahan. Malam itu pun perasaan ku sedikit cemas karena ada temanku yang akan melanjutkan sekolah di sekolah lain, jadi ya cemas sedikit. Akhirnya malam itu kita habiskan dengan bahagia.
Hari terakhir kemah pun tiba, badan ku sudah menolak untuk beraktivitas karena sangat lelah. Untungnya hari terakhir itu kegiatannya santai, jadi tidak perlu yang effort banget. Karena hari terakhir itu kegiatannya hanya rapotan dan senam. Hari mulai siang, sudah banyak orang tua datang untuk mengambil rapot anaknya, dan anak-anak pun berkemas untuk pulang. OAS pagi itu juga hanya membuat makan untuk sarapan dan kami bongkar tenda setelahnya. Kemah selesai setelah kami keluarga Salam foto bersama, dan teman teman OAS pun masih di lokasi untuk memastikan semuanya clear dan tidak ada barang yang tertinggal. Aku pun pulang sore karena menunggu anak-anak yang belum dijemput. Dan akhirnya tiba di rumah dan langsung tidur selama 13 jam.
Oke sudah sampai di ujung cerita, aku ingin berterima kasih kepada semua orang yang membantu acara kemah ini berjalan dengan lancar, terima kasih kepada semua orang tua yang sudah berkenan untuk direpotkan untuk kegiatan kemah ini. Semua peserta kemah, aku juga berterima kasih sudah mensupport dan mengikuti dengan senang dan bahagia. Senang rasanya menjadi divisi acara, tambah senang lagi jika ada yang mengatakan kalau kemah tahun ini sangat seru. Di kemah kali ini pun aku bisa belajar banyak hal dan bisa mengenal banyak hal juga. Jadi terima kasih semua orang. Aku Hesa dan terima kasih.
Mahesa Danu Wicaksono, Anggota OAS kelas 12
Siswa SMA Eksperimental SALAM
Leave a Reply