Kecenderungan manusia selalu merasa was-was, cemas, dan curiga terhadap partisipasi anak-anak sering kali melahirkan keterpisahan antara dunia orang dewasa dan dunia anak-anak. Namun, di balik pandangan ini, tersembunyi permasalahan yang lebih dalam dan substansial. Dalam pandangan sebagian orang dewasa, anak-anak seharusnya dilindungi dari aspek kompleks dunia orang dewasa, seperti jika mereka hidup dalam sebuah kubah yang terisolasi dari realitas penuh tantangan. Namun, di balik pemahaman ini, terdapat perasaan permusuhan yang terpendam antara kedua kelompok ini, tercermin dalam konsep seperti “Oedipus complex” dan kesenjangan generasi.
Perspektif lain menekankan pentingnya memberikan hak kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek masyarakat. Namun, hak ini harus diimbangi dengan tanggung jawab orang dewasa untuk melindungi mereka dari beban yang berlebihan dan pengambilan keputusan yang tidak sesuai usia mereka. Dalam pandangan ini, partisipasi anak-anak dianggap sebagai hak yang perlu diarahkan dan diawasi oleh orang dewasa yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang lebih luas.
Namun, dalam perdebatan ini, suara anak-anak seringkali terpinggirkan. Suara mereka, yang seharusnya menjadi panduan untuk memahami dunia mereka, sering tenggelam dalam keramaian suara-suara orang dewasa. Analoginya mirip dengan bagaimana suara kaum perempuan juga sering kali tidak didengar di tengah-tengah dominasi suara laki-laki. Pada intinya, persoalan ini terkait dengan permasalahan kekuasaan. Kelompok-kelompok yang secara historis dianggap kurang berkuasa, seperti perempuan, anak-anak, tahanan, dan minoritas, sering kesulitan dalam mengungkapkan realitas mereka karena dominasi kelompok-kelompok yang memiliki kontrol atas media dan opini publik.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada pergeseran dalam persepsi terhadap partisipasi anak-anak. Suara mereka mulai didengarkan, bahkan jika harus melalui perjuangan yang berat dan tak henti-hentinya. Proses ini juga harus melawan permusuhan yang terpendam antara anak-anak dan orang dewasa. Tidak ada alasan lagi untuk membungkam suara anak-anak. Mereka memiliki pandangan unik tentang dunia yang berharga dan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang aspek-aspek tertentu yang mungkin terlewatkan oleh orang dewasa.
Muncul pertanyaan: Mengapa penting untuk membela suara anak-anak dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi? Jawabannya melibatkan aspek keseimbangan dan keadilan. Partisipasi anak-anak bukan hanya tentang memberikan hak kepada mereka, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Dengan mendengarkan suara anak-anak, kita dapat merangkul perspektif yang beragam, mendapatkan wawasan baru, dan menghindari pemahaman yang sempit. Ini juga mendorong perkembangan pribadi mereka, memungkinkan mereka untuk belajar mengambil keputusan, berbicara di depan umum, dan belajar tentang tanggung jawab dalam sebuah komunitas.
Dalam menghadapi tantangan global dan kompleksitas masalah yang semakin meningkat, partisipasi anak-anak bukan lagi sekadar opsi, melainkan suatu keharusan. Mereka adalah generasi yang akan mewarisi dunia ini, dan keterlibatan mereka dalam merumuskan solusi dan membentuk arah masa depan sangatlah penting. Oleh karena itu, membela suara anak-anak dan memberi mereka ruang untuk berpartisipasi adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. []
pembelajar, pejalan sunyi
Leave a Reply