Franklin, siswa kelas 7 SMP memilih riset tentang memasak. Dia ingin membuat pastel dengan isian ayam dan sayur. Franklin memilih tanggal 29 Mei sebagai hari presentasinya. Ruang Petruk Atas dijadikan tempat presentasi bersama teman-teman SMP. Presentasi dimulai pukul 08.30 di ruang Petruk. Ruangan sudah ramai dengan beberapa teman teman SMP yang sudah hadir. Demikian pula dengan para fasilitator, nampak pula beberapa orang tua yang menyempatkan hadir untuk memberi apresiasi pada presentasi akhir semester ini. Saat Franklin mempresentasikan hasil risetnya selama satu semester ini, dia terlihat cukup tenang dan tidak terburu buru dalam bercerita. Franklin mulai menceritakan tentang alasan risetnya, dilanjutkan dengan target yang ingin dia capai pada risetnya kali ini. Franklin menyajikan materi risetnya dalam bentuk power point. Dengan model penyajian ini teman-teman yang hadir dapat dengan mudah menyimak apa yang dia sampaikan.
Alasan Franklin memilih riset memasak kali ini, ingin mengetahui cara membuat pastel serta bahan dan alat yang digunakan. Franklin juga ingin mengetahui jumlah modal yang dibutuhkan dan berapa lama proses dibutuhkan untuk membuat pastel. Franklin juga ingin mengetahui harga pastel di pasaran. Dengan riset ini Franklin berharap dia bisa belajar untuk lebih sabar. Karena saat menggoreng dan membuat adonan kulit pastel, menurut Franklin sangat dibutuhkan kesabaran.
Franklin melakukan praktik membuat pastel sebanyak 4 kali. Pada praktik yang pertama ia ditemani oleh narasumbernya. Di praktik pertama ini, Franklin membuat pastel dengan isian wortel. Bagi Franklin, hal yang paling menarik saat membuat pastel adalah saat mengepang kulit pastel, karena agak sulit saat mengerjakannya. Pada praktik pertama, Franklin membutuhkan waktu hampir 2 jam dari membuat kulit, membuat isian, mengepang pastel hingga menggoreng. Walau kepangan kulit pastelnya tidak terlalu rapi namun dia merasa cukup puas dengan hasilnya.
Saat praktik yang kedua, Franklin mengajak teman teman kelas 7 untuk memasak pastel dengan isian wortel. Memasak bersama teman-teman menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan karena bisa bercanda dan berbagi tips dengan teman-teman yang lain. Franklin juga bercerita jika kepangan pastelnya yang paling bagus dibandingkan kepangan teman-teman lainnya. Soal rasa pastel, menurut Franklin sama enaknya dengan pastel yang dibuatnya saat praktik pertama bersama narasumber.
Untuk praktik ketiga, Franklin ditemani oleh ibunya dan tetap membuat pastel dengan isian wortel. Target Franklin pada praktek ketiga adalah, ingin menjual pastelnya di SENSOR (Pasar Senen Sore) di SALAM.
Dari praktiknya kali ini, Franklin hanya menghasilkan 36 biji saja, padahal seharusnya dia bisa menghasilkan 45 biji pastel. Menurut Franklin, ini bisa terjadi karena dia tidak mendengarkan nasihat ibunya. Perhitungannya juga sedikit meleset. Namun, tujuan Franklin bisa menghasilkan uang sendiri dari menjual pastel, tercapai. Pastel isian wortel buatannya yang dijual dengan harga Rp 2000, sore itu habis terjual.
Pada praktik keempat, Franklin ditemani oleh narasumbernya kembali. Kali ini Franklin diajak oleh narasumbernya untuk membuat pastel dengan isian ayam. Dibandingkan dengan membuat isian wortel, praktik membuat isian ayam ini ternyata lebih cepat dan hasilnya lebih enak.
Dari 4 kali melakukan praktik Franklin merasa sangat puas dengan risetnya kali ini. Targetnya pun banyak yang tercapai. Walau Franklin mengaku masih ada rasa malas, namun tidak sebanyak pada semester lalu.[]
Oleh : Eti Dwi Lestari (Orang Tua SALAM)
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply