Blog

MENGENAL SEKOLAH SENIRUPA (SMSR) Bersama Ayoube

Ayoube, seorang siswa kelas 9 di SMP SALAM, beda di antara teman-temannya dengan memilih tema riset yang unik. Sementara sebagian besar teman sekelasnya sibuk meriset soal-soal untuk mempersiapkan ASPD (Asesmen Siswa Pasca-Diklat), Ayoube memilih jalur yang lebih personal dan sesuai dengan minatnya. Ia memutuskan untuk meriset tentang Sekolah Menengah Seni Rupa, institusi pendidikan yang diimpikannya untuk melanjutkan studi di jenjang berikutnya. Keputusan Ayoube untuk fokus pada Sekolah Menengah Seni Rupa menunjukkan keberanian dan keteguhan hatinya dalam mengejar passion di bidang seni rupa. Pilihan ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi tugas riset sekolah, tetapi juga sebagai langkah awal untuk mempersiapkan masa depannya. Dalam proses riset ini, Ayoube berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kurikulum, fasilitas, serta peluang yang bisa ia dapatkan di sekolah tersebut.

Riset ini memberi Ayoube kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang dunia seni rupa, yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh teman-temannya yang fokus pada persiapan ASPD. Melalui penelitian ini, Ayoube dapat mengeksplorasi berbagai aspek seni rupa, mulai dari teknik menggambar dan melukis, sejarah seni, hingga aplikasi seni dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Ayoube juga bisa menemukan inspirasi dari karya-karya seniman terkenal yang menjadi bagian dari kurikulum Sekolah Menengah Seni Rupa.

Selain memperkaya pengetahuan tentang seni rupa, riset ini juga membantu Ayoube dalam membangun motivasi dan determinasi untuk mencapai tujuannya. Dengan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah impiannya, Ayoube dapat mempersiapkan diri secara lebih matang, baik dari segi keterampilan teknis maupun mental. Ia dapat mulai berlatih dan memperdalam kemampuan seninya, sehingga saat nanti ia diterima di Sekolah Menengah Seni Rupa, ia sudah siap untuk menghadapi tantangan yang ada.

Di sisi lain, pilihan Ayoube ini juga mencerminkan keberanian untuk berbeda dan mengambil jalur yang mungkin dianggap tidak konvensional oleh kebanyakan orang. Saat teman-temannya sibuk dengan persiapan ujian yang standar, Ayoube menunjukkan bahwa ia berani mengikuti panggilan hatinya dan berusaha untuk mengejar apa yang benar-benar diminatinya. Sikap ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk berani mengejar passion mereka, meskipun itu berarti harus menempuh jalur yang berbeda dari kebanyakan orang.

Dalam konteks pendidikan, pilihan Ayoube ini juga menyoroti pentingnya memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Sekolah dan sistem pendidikan seharusnya mendukung dan memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi mereka, tidak hanya terbatas pada persiapan ujian dan akademik saja. Dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan riset yang sesuai dengan minat mereka, diharapkan akan lahir generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan berani mengambil inisiatif dalam mengejar cita-cita mereka.

Secara keseluruhan, keputusan Ayoube untuk meriset Sekolah Menengah Seni Rupa bukan hanya menunjukkan ketertarikannya pada seni rupa, tetapi juga menggambarkan keberanian dan determinasi untuk mengejar apa yang ia yakini. Ini adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan Ayoube menuju masa depan yang diimpikannya, dan semoga menjadi inspirasi bagi banyak siswa lainnya.

Ayoube, memulai presentasinya dengan menjelaskan sejarah berdirinya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). SMSR adalah sekolah yang diimpikannya untuk melanjutkan studi di jenjang berikutnya. Dalam presentasinya, Ayoube memberikan gambaran tentang berbagai jurusan yang ditawarkan di SMSR, yaitu jurusan Lukis, Animasi, Desain Komunikasi Visual (DKV), Kriya Kayu, Kriya Tekstil, dan Kriya Keramik.

Untuk menyusun risetnya, Ayoube mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Ia mendapatkan banyak pengetahuan dari Guntur, seorang alumni SMP SALAM yang kini belajar di SMSR, serta dari narasumber lainnya seperti Mbak Arum dan Mas Dingga. Selain itu, internet juga menjadi salah satu sumber utama Ayoube dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Ayoube menjelaskan bahwa ujian masuk SMSR terdiri dari 60 persen tes praktik dan 40 persen materi umum. Berdasarkan informasi ini, Ayoube telah melakukan pendaftaran dan menjalani tes di SMSR pada 29 Mei lalu. Durasi tes praktik yang dijalani adalah 45 menit, setelah sebelumnya mengikuti sesi wawancara dengan tim penerimaan siswa baru. Dalam wawancara tersebut, Ayoube ditanya tentang alasan tertarik mendaftarkan diri di SMSR dan cita-cita setelah belajar di sana. Ayoube menyampaikan bahwa ia sangat tertarik untuk masuk jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Lebih lanjut, Ayoube menjelaskan tentang kegiatan belajar di SMSR. Di kelas 10, siswa akan belajar menggambar menggunakan pensil. Di kelas 11, kegiatan belajar dilanjutkan dengan menggambar menggunakan media cat. Di akhir tahun belajar, kelas 12 akan berfokus pada mempelajari beberapa aliran seni yang diminati oleh siswa.

SMSR adalah Sekolah Menengah Kejuruan dengan konsentrasi Seni Rupa dan berstatus negeri. Lokasinya terletak di jalan Bugisan, yang tidak terlalu jauh dari SMP SALAM, sehingga memudahkan Ayoube untuk mencari tahu lebih dalam tentang proses pendaftaran dan kegiatan belajar di sana.

Ayoube berharap bahwa ia berhasil diterima di jurusan DKV SMSR, sesuai dengan apa yang ia impikan. Dengan persiapan yang matang dan motivasi yang tinggi, semoga harapan Ayoube untuk melanjutkan studi di SMSR dapat terkabul. Semangat terus, Ayoube! []

Oleh Agustina Rahmawati (ORTU SALAM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *