Belajar tidak hanya semata untuk memperoleh kemampuan berpikir, melainkan mengasah kemampuan cara berpikir terhadap banyak hal – Lev Vygotsky, Mind in Society, 1978
Beberapa pertanyaan yang pokok dalam teori perkembangan kognitif adalah: dengan alat dan cara apa orang memperoleh pengetahuan, menyimpan, dan menggunakannya? Pada prinsipnya, hal ini berhubungan dengan alat-alat pengenalan dan bentuk-bentuk pengenalan. Pertanyaan mendasar ini telah dijawab oleh ilmuwan yang dikenal sebagai “Mozart Psikologi”. Psikolog Rusia ini telah banyak memberikan pengaruh dalam ilmu psikologi. Ia memberikan banyak pendapat dalam hal perkembangan kognisi.
Ya, ia adalah Lev Vygotsky. Lahir di Orsha, Belarus, 5 November 1896. Segera setelah kelahiran Lev, ayahnya diangkat sebagai kepala departemen Bank Serikat Gomel. Kemudian keluarganya pindah ke Gomel, di mana Vygotsky menghabiskan masa kecilnya. Ibu Vygotsky seorang sarjana pendidikan yang siap menjadi guru, tapi memilih prioritas berada di rumah untuk menyediakan lingkungan yang merangsang dan memerkaya pemikiran delapan anaknya.
Vygotsky menyelesaikan pendidikan dasar di rumah dengan ibunya dan seorang guru privat, baru kemudian masuk sekolah umum untuk pendidikan menengahnya. Ia memiliki kecepatan membaca yang luar biasa dan memori yang kuat. Ia adalah siswa yang unggul dalam semua mata pelajaran di sekolah.
Ia belajar di Universitas Moskow, lulus dengan gelar di bidang hukum pada 1917. Ia mempelajari berbagai ilmu termasuk sosiologi, linguistik, psikologi dan filsafat. Namun, kerja formal di bidang psikologi tidak dimulai hingga tahun 1924, ketika ia masuk Institut Psikologi di Moskow dan mulai bekerja sama dengan Alexei Leontiev dan Alexander Luria.
Tahun 1925, Vygotsky menyelesaikan disertasinya tentang psikologi seni. Perhatiannya yang paling mendasar adalah bahwa anak-anak membutuhkan interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua untuk memajukan perkembangan psikologis mereka. Karena itu, ia mendesak dibentuknya pelayanan pendidikan khusus di Rusia. Prioritas utama Vygotsky selalu psikologi pendidikan dan pemulihan. Ketertarikannya pada ketidakmampuan belajar anak-anak mengilhaminya untuk membentuk laboratorium psikologi untuk anak abnormal di Moskow.
Lev Vygotsky dapat menjadi demikian terkenal dan penting peranannya dalam dunia psikologi karena teori-teori, metode-metode, dan bidang-bidang penelitian yang dikembangkannya sangat orisinal, tidak sekadar melanjutkan hal-hal yang sudah ditemukan orang lain. Ia tertarik khususnya pada penyelidikan-penyelidikan teoritis maupun eksprerimental terhadap perubahan-perubahan kualitatif pada struktur kognitif selama proses perkembangan, dan berusaha menerangkannya dalam bahasa matematika logis.
Vygotsky juga mengagumi Piaget. Kedua tokoh ini dalam teori pembelajaran termasuk dalam kelompok aliran konstruktivisme. Ia setuju dengan teori Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda. Akan tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya dan membentuk gambaran realitasnya sendiri. Menurut Vygotsky, suatu pengetahuan tidak hanya didapat oleh anak itu sendiri melainkan mendapat bantuan dari lingkungannya juga.
***
Karya Vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama. Pertama, bahwa intelektualitas berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui. Kedua, bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual. Dan ketiga, peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.
Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memroses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir penting dalam memahami penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggarisbawahi peran penting pengetahuan alam dalam proses belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan. Tiga, mereka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses di dalam sistem memori otak.
Menurut teori Peaget, perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap. Lingkungan tidak dapat memengaruhi perkembangan pengetahuan anak. Seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif di lingkungan sekolah.
Namun, Vygotsky tidak sependapat dengan Piaget. Ia menekankan pada pembelajaran sosiokultural. Inti dari teori Vygotsky yaitu penekanan pada interaksi pembelajaran antara aspek internal dan aspek eksternal pada lingkungan sosial. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep budaya. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat di sekolah atau dari guru saja, tetapi dapat terjadi juga saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari di sekolah, namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya.
Banyak developmentalis yang bekerja di bidang kebudayaan dan pembangunan yang sepaham dengan teori Vygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunan sosial budaya. Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran yang menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan.
***
Vygotsky lebih banyak menekankan bahasa dalam perkembangan kognitif dari pada Piaget. Bagi Piaget bahasa baru tampil ketika anak sudah mencapai tahap perkembangan yang cukup maju. Pengalaman bahasa anak tergantung pada tahap perkembangan kognitif saat itu. Pada kenyatannya, kebanyakan anak diajari bahasa sejak usia yang sangat muda. Bahkan saat anak mulai bisa melihat dunia.
Teori Vygotsky menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial. Sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifat egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka (Duncan, 1991). Sebaliknya, Vygotsky menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
Perlunya mengenalkan bahasa sejak dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Para pakar perilaku memandang bahasa sama dengan perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan atau berlari. Mereka berpendapat bahwa bahasa hanya urutan respon atau sebuah imitasi. Tetapi banyak di antara kalimat yang kita hasilkan adalah baru, kita tidak mendengar atau membicarakan sebelumnya. Kita tidak membicarakan bahasa di dalam suatu ruang hampa sosial. Kita memerlukan pengenalan bahasa yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Perkembangan pemahaman bahasa pada anak bukan saja dipengaruhi oleh kondisi biologis anak, tetapi lingkungan bahasa di sekitar anak sejak usia dini itu lebih penting. Karena bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Dan suatu komunikasi itu digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah Foto-foto: by. Yanuar Surya
Redaktur Progress
Leave a Reply