karya anak salam

UPAYA MEMPRODUKSI PENGETAHUAN SENDIRI

 

Setelah menjalani riset selama kurang lebih empat bulan, tiba saatnya mempresentasikan hasilnya. Sesuai dengan jdwal yang sudah ditetapkan oleh fasilitator, Bulan Presentasi tanggal 7 Mei 2019 kali ini diisi oleh beberapa anak SALAM yang mempunyai minat terhadap binatang. Riset bisa diawali dengan minat sesederhana apapun itu. Ada presentasi dari anak kelas 8 bernama Syamil yang membahas tentang burung parkit. Presentasi Syamil mencakup banyak hal tentang burung parkit, mulai dari sejarah, anatomi tubuh, cara merawat, serta  cara menjinakkannya. Narasumber Syamil adalah para penjual burung di pasar dekat rumahnya.

Syamil Kelas 8, membahas riset burung parkit.
Suasana Presentasi. Foto Sisca Marindra

Tercetusnya riset yang Syamil lakukan berawal dari ketertarikan Syamil melihat teman-teman di rumahnya, yang banyak memelihara burung parkit dan berhasil menjinakannya. Namun meski sudah mencoba memelihara empat kali, tiga burung lainnya mati karena kedinginan/kepanasan dan kini hanya satu yang masih bertahan cukup lama dibanding sebelumnya.

Mirip dengan cerita Jo anak kelas 4 SD yang kini berusia 10 tahun, mengungkapkan alasan sederhananya memilih riset tentang pemeliharaan burung, “karena aku suka burung”.  Bersama dua narasumbernya yaitu Om Kus (saudara Bapak) dan Om Tris (suami Mbak Tinah), Jo memulai risetnya dengan wawancara dan memperhatikan agar dapat mengetahui jenis burung, ciri-cirinya, makanannya, dan cara pemeliharaannya.

Jo sudah pernah mencoba tiga kali memelihara burung, namun selalu gagal karena kesulitan dalam memberi makanan. Burung yang dipelihara Jo adalah emprit, parkit, dan satu lagi lupa namanya, yang mana jika masih kecil, harus rutin diberi makan setiap satu jam sekali. Agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali, kini Jo lebih memilih untuk memelihara burung yang agak besar supaya tidak kesulitan diberi makan.

Presentasi AA memutar dokumentasi Video

Tidak jauh berbeda dengan Mochammad Ikhlasul Amal (Aak)  yang juga sekelas dengan Jo, Aak mengatakan bahwa risetnya tentang cacing bermula karena kesukaannya terhadap binatang. “Ular, cacing, belalang, bunglon, iguana, kadal, ikan, burung, dan ulat bulu,” jawab Aak ketika ditanya hewan apa saja yang disukai.

Perjalanan Aak menemukan tempat risetnya, yaitu Omah Teles, bermula dari kegiatan jalan-jalan kelas empat di RT 04, Nitiprayan. Sebelum mendatangi narasumber (mbah Tug).Aak mewawancarainya, berdialog hal ikhwal   seputar cacing yang tersedia di sana.

Ternyata jenis cacing ada banyak, beberapa diantaranya yang diketahui Aak adalah cacing merah, anakonda, fosfor, uret, untel, dan susu. Di sesi tanya jawab, ada yang bertanya jenis cacing manakah yang cocok untuk memancing ikan tertentu, salah satu jawaban Aak yang saya dengar adalah cacing anakonda dan uret cocok untuk memancing ikan bawal.

Suasana saat presentasi lumayan ramai karena banyak orang yang datang, hal itu menyebabkan saya sedikit melewatkan beberapa informasi yang menarik. Sebenarnya kelas 4 sudah lebih dulu presentasi beberapa hari sebelum bulan presentasi dimulai. Bedanya presentasi mereka yang sebelumnya dengan yang sekarang adalah orang yang menyaksikan. Jika di presentasi sebelumnya hanya untuk dihadiri orang tua/wali dan teman-teman kelas 4,  presentasi kali ini dibuka untuk umum dan dihadiri pula oleh teman-teman SALAM yang lain. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *