Rabu, 12 November 2025 jadi hari yang seru untuk Freya. Ia datang ke Salam bersama papa, mama, dan kedua adik Freya, Arya, dan Andrew yang masih bayi. Hari itu adalah kali pertama kelas 1 SD angkatan 2025 mengadakan gelar karya. Freya memilih meja lalu menata barang-barang untuk gelar karya dibantu mamanya. Freya membawa dua puding mangga dengan tampilan yang meriah. Puding mangga buatan Freya terlihat dibuat dengan bahan yang beragam. Warnanya pun tidak monoton kuning.

Kata Freya, ia berencana menjual puding mangganya yang cantik itu. Freya menjual dengan harga 1000 rupiah tiap potong. Nantinya, hasil jualan puding mangga itu akan Freya pakai untuk membeli mainan di toko dekat parkiran. Freya menuturkan pada saya dengan malu-malu dan mata yang berbinar. Ia tampak bersemangat ketika ditanya perihal rencana jualannya.
Awalnya Freya agak canggung ketika saya bertanya. Seperti umumnya anak-anak seusia Freya yang akan merasa malu untuk berinteraksi intens dengan orang asing. Namun tak butuh waktu lama untuk membuatnya terbiasa ditanya oleh beberapa audiens lain yang hadir. Freya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan baik. Hal ini sama seperti saat mentoring bersama Mbak Audrey, Freya dalam kesehariannya sudah mampu berkomunikasi dengan lancar untuk mengutarakan keinginan dan pemikirannya.
Freya sangat sabar duduk di kursinya saat menunggu giliran pertanyaan dari Ibu Umi dan Ibu Indri sebagai host. Ketika tiba giliran Freya, Ibu Umi bertanya tentang alasan Freya memilih riset membuat puding mangga. Ia menjawab, “Ya karena ingin aja puding mangga.”
Freya bercerita bahwa ia melakukan praktik membuat puding sebanyak dua kali. Praktik pertama menurut Freya hasilnya kurang enak. Saat itu, buah yang dipilih adalah apel, buah favorit Freya. Puding pertama ini, rasanya kurang manis dan tampilannya tidak menarik. Freya berdiskusi dengan mama, sepertinya penyebab kurang cantiknya puding adalah karena susu yang pecah. Bisa jadi permasalahannya karena membuatnya sambil diaduk, bisa juga karena menggunakan susunya Dancow bubuk full cream yang ditambah air.
Setelah praktik pertama itu, Freya kembali berdiskusi dengan mamanya. Hasil diskusi mereka yang kemudian dieksekusi menjadi pilihan Freya. Ada perubahan yang terjadi seperti apel menjadi mangga dan susu bubuk diganti menjadi susu cair. Begitu juga muncul ide untuk menambahkan biji selasih agar lebih cantik.
Setelah praktik kedua, Freya berkata pada mamanya saat melihat biji selasih, “Ma ini kok kayak pasir.”
Mamanya menjawab, “Iya benar, Ce. Tapi lihat jika dicampur air hangat ia akan berubah jadi mengembang, kan?” Freya pun mengiyakan dengan cepat.
Freya berpendapat kalau praktik membuat puding mangga yang kedua terasa lebih enak. Hasil praktik kedua inilah yang dibawa ke gelar karya.
Selama proses riset Freya juga sempat mencicipi 4 jenis buah mangga. Ada mangga raja, mangga kio jay, mangga harum manis, dan mangga indramayu. Dari hasil mencicipi itu akhirnya Freya memutuskan untuk memilih 2 mangga sebagai bahan pudingnya, yaitu mangga kio jay dan mangga indramayu. Menurut Freya, kedua jenis mangga itu yang paling manis di antara yang lain.
Bagi Freya tidak ada hal yang sulit saat membuat puding mangga. Ia bercerita bahwa dalam membuat puding, mamanyalah yang menjadi narasumber dan mentornya. Ia juga bercerita bahwa bahan mangga yang mereka pakai dibeli dari Superindo yang berada dekat rumah Freya.
Mama Freya pun sempat bercerita sedikit ketika diberi kesempatan oleh host. Ibu Novia, Mama Freya, merasakan keseruan saat mendampingi Freya. Lewat risetnya Freya belajar dengan mengganti-ganti komponen untuk pudingnya.
Pada awalnya akan membuat puding dengan bahan apel, namun kemudian berubah menjadi buah yang sedang musim, yaitu mangga. Lalu supaya tampilan puding lebih menarik, mereka menambahkan selasih.
Jadilah puding mangga cantik yang sebenarnya merupakan medium Freya untuk belajar tentang banyak hal. Freya jadi tahu seperti apa air yang mendidih dan bagaimana cara mendidihkan air. Freya juga belajar mengaduk adonan puding saat dimasak. Freya juga belajar menyajikan puding mangga untuk pembeli yang jajan di lapaknya.
Selamat ya, Freya. Semoga mainan kecil-kecil yang diinginkan bisa terbeli dan semakin semangat lagi melakukan riset-riset selanjutnya.
Ditulis Oleh Butet RSM
Orang Tua SALAM
Leave a Reply