Pagi ini, ruang Taman Anak (TA) SALAM sudah ramai dengan anak-anak yang ingin menonton presentasi. Aku mencari tempat ternyaman untuk duduk, kemudian mulai menyaksikan presentasi dengan saksama. Salah satu dari beberapa presenter hari ini bernama Nara, siswa kelas 4 Sanggar Anak Alam. Pada semester ini, Nara memilih untuk melanjutkan riset dengan tema yang sama seperti semester sebelumnya, yaitu tentang podcast.
Namun kali ini Nara ingin mengerjakan semua proses, tidak seperti semester lalu yang masih banyak dibantu oleh Ayah dan Bundanya. Kali ini Nara ingin melakukannya sendiri mulai dari pengambilan video sampai tahap editing.
Di semester lalu, tema podcast Nara berbentuk video wawancara dengan Bu Wahya dengan topik tentang sejarah SALAM. Namun menurut Nara, durasi video tersebut terlalu lama, karena hampir 25 menit. Nara merasa itu bisa membuat pendengar menjadi bosan.
Oleh karena itu, konsep podcast yang Nara buat pada semester ini menjadi berbeda. Yaitu video dengan durasi kurang lebih 10 menit. Topik yang Nara ambil adalah tentang riset yang dilakukan teman-teman sekelasnya. Dalam video tersebut berisi wawancara yang dilakukan Nara bersama temannya.
Saat presentasi, videp-video podcast buatan Nara ditampilkan untuk ditonton oleh pengunjung. Video pertama adalah video wawancara Nara bersama Rayyi, teman sekelasnya yang pada saat itu meriset tentang fotografi. Video kedua berisi wawancara Nara bersama Sandhi, yang juga sekelas dengannya. Dari sini, dapat dilihat juga bahwa warga kelas 4 Sanggar Anak Alam bekerja sama saling membantu riset masing-masing. Nara yang membantu mengenalkan riset Rayyi serta Sandhi pada penonton podcastnya, sedangkan Rayyi dan Sandhi membantu Nara dengan menjadi narasumber pada risetnya. Sebagai informasi, nama channel youtube yang Nara miliki bernama NG Channel, dan dapat langsung diakses untuk melihat podcast yang sudah di produksi.
Semua tahapan prosesnya, mulai tahap pembuatan channel youtube, pencarian narasumber yang akan diwawancarai, penyusunan pertanyaan, menyiapkan alat podcast, proses rekaman, hingga editing dan di upload, semuanya hampir dikerjakan oleh Nara secara mandiri. Selain itu, Nara juga membagikan beberapa tips untuk membuat podcast. Salah satunya yaitu menentukan angle kamera yang baik. Menurut Nara, angle terbaik adalah dari sisi depan
Perasaan yang Nara alami selama merekam cenderung berbeda. Jika ia merekam dengan ditemani ayahnya yang berada di belakang kamera, Nara cenderung menjadi lebih serius. Tetapi jika tidak ada yang mendampingi, Nara merasa lebih santai.
Nara juga memiliki beberapa evaluasi yang ingin diperbaiki ke depannya. Seperti mengembangkan kualitas audio, meningkatkan resolusi video serta memperbanyak ragam pertanyaan. Menurut Nara, ada perbedaan pada kualitas audio pada kedua video yang direkam. Videonya yang bersama Sandhi memiliki suara yang lebih baik dibanding video yang ia rekam saat ia wawancara dengan Rayyi. Hal tersebut dikarenakan letak kamera yang berbeda.
Letak kamera pada video wawancara dengan Rayyi berjarak lebih jauh dibanding rekaman dengan Sandhi. Oleh karena itu, Nara juga berfikir untuk kedepannya menggunakan kamera agar bisa menangkap suara dengan lebih jernih, dan juga tambahan mikrofon untuk memperjelas artikulasi suara.
Bagiku, sebagai anak kelas 4 SD, Nara mampu mengerjakan risetnya dengan baik. Ia juga mampu menguasai materi yang ia kerjakan dengan baik, juga menjelaskan dengan baik pula. Bahkan, Nara berkata bahwa inisiatifnya dalam mengerjakan riset semester ini meningkat. Ia bahkan membuat rangkaian power pointnya secara mandiri. Yang membuatku ingin bertepuk tangan adalah bahwa Nara juga mampu mengevaluasi dirinya sendiri. Melihat mana bagian yang kurang, atau sudah cukup baik dari riset yang ia kerjakan. Nara bahkan ditawarkan untuk menjadi bagian dari rencana podcast yang akan dikelola oleh OAS (Organisasi Anak SALAM).

Siswi SALAM Kelas 9
Leave a Reply