karya anak salam

Dunia Misteri, Gelar Karya Taman Bermain (TB) SALAM

Laporan Aulia Nuha Assy’ra

Di awal bulan Juni tepatnya tanggal 2 Juni 2025, rangkaian Semarak Sinau dibuka dengan gelar karya milik TB atau Taman Bermain di ruangan Petruk bawah. Ruang Petruk bawah yang biasanya menjadi tempat teman-teman kecil belajar dan bermain, hari itu telah disulap oleh para fasilitator KB menjadi ruang pameran. Ruang kelas menjadi ruang pameran yang sangat menarik, tampak karya teman-teman kecil ditata dengan cantik dan menarik. Gelar karya dimulai pada pukul 10.15 WIB. Sebelum gelar karya dibuka, teman-teman TB memulai hari dengan bernyanyi bersama-sama, agar teman-teman mempunyai semangat untuk menceritakan hasil-hasil karya yang mereka buat.

Setelah teman-teman TB bernyanyi bersama, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bu Wahya, diiringi dengan antusiasme anak-anak yang tak sabar ingin menunjukkan karyanya. Pameran berjudul ‘Petualangan Dunia Misteri’, gelar karya pun dibuka oleh Bu Wahya. Menurut salah satu fasilitator TB Bu Panca, mengapa dinamakan ‘Petualangan Dunia Misteri’, karena dunia imajinasi anak yang tidak mudah dijelaskan dan tidak mudah untuk dipahami, selalu ada kejutan di dalamnya. Tidak ada karya yang salah ataupun benar. Tidak ada karya yang jelek ataupun paling bagus. Semua sama, karya dari anak-anak organik dan menarik, serta muncul dari hati yang tulus.

Tak hanya anak-anak yang antusias, namun para orangtua juga ikut antusias dengan hasil karya milik anak-anak. Satu persatu anak diminta oleh Bu Ani (Fasilitator TB) untuk menceritakan hasil karyanya.

Di dalam dunia misteri, banyak sekali karya anak-anak yang memukau. Ada mobil pelangi dengan bahan kardus yang dibuat oleh Ge. Lintasan kelereng yang dibuat oleh Nanta selama 2 hari. Nanta bercerita, dia sangat senang melihat lintasan kelereng. Rasa senangnya itu ia wujudkan dalam karyanya kali ini. Lintasan kelereng yang Nanta buat awalnya merupakan lintasan zigzag, selanjutnya lintasan berbelok, setelah melewati lintasan berbelok kelereng akan berpindah ke lintasan yang berputar hingga akhirnya akan sampai di garis akhir. Nanta bercerita dengan sangat ekspresif dan sangat bersemangat.

Selain Nanta dengan lintasan kelerengnya ada juga karya dengan judul ‘Kota Robot’ dengan mainan balok plastik yang dibuat oleh Lintang, kincir angka yang dibuat oleh Cello, dan masih banyak lagi karya milik anak-anak dengan ciri khasnya masing-masing.

Ada juga karya yang menarik dari Sinar. Saat diminta bercerita oleh bu Ani tentang karyanya, dengan sedikit malu Sinar menceritakan proses pembuatan karyanya. Karya Sinar diberi nama Buto Ijo. Sinar dibantu oleh kakak dan ibunya untuk mengerjakan karyanya ini. Sinar membuat Buto Ijo dengan menggunakan kertas koran yang dirobek-robek, setelah itu dicampur dengan lem lalu dibentuk. Kata Sinar, Buto Ijonya dikasih celana biar tidak malu. Ruangan petruk bawah sangat ramai dan meriah dengan cerita dari teman teman KB. Kadang mereka tidak sabar untuk menunggu giliran untuk bercerita. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *