Blog

Mesin Waktu (dan Ruang) – Namanya Tulisan

Mengapa peradaban-peradaban dahulu terus berkembang dan bahkan masih dapat berpengaruh ke masa sekarang? Karena sebenarnya, mereka sudah mampu membuat mesin waktu. Memang, mesin waktu yang mereka buat hanyalah satu arah, bukan seperti Doraemon yang bisa dengan mudah mundur ke zaman dahulu. Tapi setidaknya, mesin waktu yang mereka buat bisa mengirimkan ide, pemikiran, pengetahuan, penemuan, dan pesan-pesan untuk masa depan. Ya, mesin waktu itu biasanya kita kenal dengan nama lainnya, yaitu tulisan. Melalui tulisan, si Phytagoras masih saja bisa menghantui kita yang hidup di zaman sekarang ketika belajar tentang segitiga siku-siku.

Selain bisa loncat melewati waktu, yang keren dari tulisan adalah mereka bisa meloncati jarak untuk menghadirkan seseorang yang berada beratus-ratus kilometer jaraknya! Bayangkan ketika dahulu belum ada internet dan mungkin kabel telepon pun belum tersedia di seluruh penjuru desa, bagaimana bisa Eyang Kakung dan Eyang Uti yang tinggal di kota berbeda bisa merasakan kehadiran masing-masing? Tentunya lewat kata-kata yang tertulis di sepucuk surat yang mungkin humornya hanya bisa dipahami oleh mereka yang membuat mereka mempunyai teman di kamar yang terasa lebih luas dari biasanya. Yah, bisa sih, saling berkunjung dan pergi menggunakan kapal atau pesawat terbang. Tapi pasti mahal sekali kalau setiap kangen, mereka harus pergi untuk bertemu. Dengan tulisan, kita bisa memindahkan kehadiran mereka dengan jauh lebih.. Murah. Apalagi kalo lagi suntuk dan mau ketawa di saat itu juga, daripada memanggil mereka hanya untuk mengucapkan sepatah kalimat humoris lalu kembali pulang, mungkin cukup mengambil surat mana yang isinya paling lucu dan jayus.

Salah satu hal lain yang ajaib dari tulisan adalah, dia juga bisa menjelma menjadi teman yang mau mendengarkan ceritamu, kapanpun kamu punya waktu! Dia akan menjadi teman yang setia karena dia tidak akan pernah melupakan ceritamu yang terekam di kulit-kulit putihnya dan dia juga tidak akan membocorkan rahasiamu ke siapapun. Kamu bahkan bisa menceritakan hal sesepele apapun hingga sepanjang apapun. Dia juga bisa membantumu mengeluarkan seluruh isi hatimu dengan sedetil-detilnya. Segala overthink, ide, khayalan, perasaan, rencana, hingga lawakan pun akan dengan sabar diterimanya. Hanya dengan pena dan kertas, kamu tidak akan benar-benar pernah sendirian.

Nah, maksudku menceritakan hal-hal ajaib yang bisa dilakukan oleh tulisan bukanlah untuk memaksa kalian semua untuk bisa menulis secepat-cepatnya. Tapi, aku mau mengenalkan apa yang tulisan lakukan dengan lebih dekat, sebelum nanti kita berkenalan bahwa si tulisan itu ternyata punya banyak kembaran dan saudara! Apalagi, di era dengan adanya teknologi yang bermacam-macam, saudara kecil dari tulisan ada jauh lebih banyak.

Tadi kan kita kenalan kalau tulisan itu bisa kaya mesin waktu, alat transportasi, serta menjadi teman setia. Artinya, apa yang kita pikirkan dan rasakan, bisa disampaikan kepada orang lain dimanapun dan di zaman apapun. Tapi kan ada yang kadang-kadang capek kalau menulis 1000 kata kan? Tenang, ada cara untuk menulis kata sebanyak itu dengan berwarna-warni. Seperti kata pepatah: sebuah gambar nilainya sama seperti seribu kata. Kenalkan, salah satu kembaran dari tulisan bernama gambar. Gambar juga bisa menyampaikan pesanmu seperti mesin waktu dan pesawat, bahkan bisa lebih menemanimu yang perasaannya acak adul yang tidak mudah untuk dituliskan dengan rapi lewat kata-kata.

Kalau bangsa kita dikenal dengan lebih menyampaikan tradisi lewat cerita lisan dibanding tulisan dan banyak yang menyayangkan bahwa cerita tersebut hilang di tengah jalan, ada penemuan alat yang membuat kita tidak perlu mengubah cara bercerita kita, namun dapat memastikan bahwa cerita tersebut dapat tersimpan dan dibawa ke tempat lain. Perkenalkan, salah satu adik dari tulisan bernama, rekaman suara. Dengan rekaman suara, bukan hanya cerita yang bisa transfer ke tempat lain, tapi juga suara-suara merdu yang mungkin bisa menemani malam kita bersama suara gerimis rintik-rintik. Bahkan yang bisa kita pindahkan dan dengarkan berulang kali bukan hanya suara indah yang ditembangkan oleh seorang penyanyi handal, namun juga suara-suara kicauan burung, tiupan angin, maupun ganasnya ombak pun bisa kita transfer ke tempat lain. Tulisan pun tidak akan bisa menceritakan ganasnya suara ombak di malam hari atau indahnya kicauan burung yang bernyanyi secara spontan.

Sekarang, tulisan mempunyai saudara-saudara yang makin unik lagi dan dapat menyampaikan pesan dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada yang bernama film, ada yang bernama game, dan mungkin akan ada saudara-saudara baru yang sekarang ini belum lahir. Artinya, tidak perlu kita dibatasi oleh 26 huruf alphabet, ketika kita mempunyai berbagai warna, nada, dan adegan yang dapat menyampaikan pesan kita melewati waktu dan jarak. Bukankah itu esensi dari menulis? Agar apabila suatu hari alien akan datang ke planet kita, kita masih tetap bisa berbincang-bincang dengan mereka sambil memastikan bahwa cicit-cicit kita bisa berkenalan dengan mereka?

Jadi, bukannya masalah bisa atau tidak. Tapi pesan apa yang mau kamu kirimkan dan bagaimana cara tercocok untuk mengirimkan harapan, pandangan, cerita, dan perasaanmu itu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *