Pendidikan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di sebagian besar masyarakat, pendidikan sering dilihat sebagai jalan menuju prestise, perolehan ijazah, dan pemenuhan posisi pekerjaan yang diinginkan. Namun, pandangan ini seharusnya direvisi. Pendidikan seharusnya tidak hanya digunakan sebagai alat untuk mencapai posisi sosial yang lebih tinggi atau penghasilan yang lebih besar. Hakikat pendidikan seharusnya lebih dari itu, yaitu sebagai alat untuk melahirkan perlawanan terhadap tatanan sosial yang tidak adil.
Pendidikan dan Tatanan Sosial yang Tidak Adil
Penting untuk memahami bahwa banyak tatanan sosial di dunia ini masih jauh dari adil. Ketidaksetaraan ekonomi, ras, gender, dan akses terhadap sumber daya masih menjadi masalah serius di banyak negara. Pendidikan harus dilihat sebagai salah satu cara untuk mengatasi ketidakadilan ini.
Kesadaran Sosial Pendidikan dapat membantu individu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah sosial. Ini termasuk kesadaran tentang ketidakadilan ekonomi, diskriminasi rasial, ketidaksetaraan gender, dan masalah lainnya. Ketika individu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini, mereka cenderung lebih terlibat dalam perubahan sosial.
Keterampilan Kritis Pendidikan yang baik harus mengajarkan keterampilan berpikir kritis. Ini mencakup kemampuan untuk menganalisis informasi, mempertanyakan otoritas, dan merumuskan argumen yang kuat. Dengan keterampilan-keterampilan ini, individu dapat mengkaji secara kritis tatanan sosial yang ada dan mencari solusi yang lebih adil.
Empati dan Toleransi Pendidikan juga dapat membantu dalam mengembangkan empati dan toleransi. Ini penting untuk memahami perspektif orang lain dan bekerja sama untuk mencapai perubahan positif. Ketika individu memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman orang lain, mereka lebih cenderung mendukung perubahan sosial yang lebih adil.
Peran Pendidikan dalam Perlawanan
Pendidikan yang baik seharusnya memberikan individu alat-alat yang diperlukan untuk terlibat dalam perlawanan terhadap tatanan sosial yang tidak adil. Ini mencakup:
Pengembangan Kemampuan Berbicara dan Menulis Pendidikan harus memfasilitasi pengembangan kemampuan berbicara dan menulis yang efektif. Dengan kemampuan ini, individu dapat menyuarakan perasaan dan gagasan mereka dengan kuat dan persuasif, memengaruhi orang lain, dan memobilisasi dukungan untuk perubahan sosial.
Penekanan pada Keadilan Kurikulum pendidikan seharusnya mencerminkan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan toleransi. Ini dapat mencakup pembelajaran tentang sejarah perjuangan hak asasi manusia, pengajaran tentang hak-hak sosial, dan diskusi tentang masalah sosial kontemporer.
Pemberian Dukungan dan Sumber Daya Pendidikan seharusnya juga memberikan dukungan dan sumber daya bagi individu yang ingin terlibat dalam perlawanan. Hal ini bisa berupa akses ke informasi, jaringan sosial, dan bimbingan untuk mengambil tindakan konkret.
Pendidikan seharusnya dilihat sebagai alat untuk perlawanan terhadap tatanan sosial yang tidak adil. Sebagai masyarakat, kita perlu menggeser pandangan tentang pendidikan dari sekadar alat untuk mencapai prestise dan pekerjaan, menjadi alat untuk mencapai perubahan sosial yang lebih adil. Dengan pendidikan yang mendorong kesadaran sosial, keterampilan kritis, empati, dan toleransi, individu dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pembentukan dunia yang lebih baik.[]
Seorang otodidak, masa muda dihabiskan menjadi Fasilitator Pendidikan Popular di Jawa Tengah, DIY, NTT dan Papua. Pernah menjadi Ketua Dewan Pendidikan INSIST. Pendiri Akademi Kebudayaan Yogya (AKY). Pengarah INVOLPMENT. Pendiri KiaiKanjeng dan Pengarah Sekolah Alternatif SALAM Yogyakarta.
Leave a Reply